PLUZ.ID, MAKASSAR – Meski berlawanan di Pilwalkot Makassar, pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) dan Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Deng Ical-Fadli) tetap memberikan keteladanan berpolitik di panggung debat publik pamungkas yang berlangsung di Jakarta, Jumat (4/12/2020).
Dari lima segmen dalam debat tersebut, duet Adama (Danny-Fatma) dan Dilan (Deng Ical-Fadli Ananda) kerap saling memuji program dan visi misi. Bila program Adama dianggap tepat, Dilan tak pelit memberikan apresiasi. Begitupun sebaliknya. Danny dan Fatma juga memberi support.
Seperti saat Danny memaparkan programnya dalam memberantas penyalahgunaan narkoba. Calon wali kota berlatar belakang arsitek ini, menyebut program Jagai Anak’ta sebagai salah satu solusinya. Termasuk dengan memberdayakan program-program keumatan.
“Kita punya program berlapis bukan hanya dengan program Jagai Ana’ta. Penguatan keumatan juga kita perkuat secara eksternal untuk melapis karena ini menyangkut pengaruh. Siapa yang dipengaruhi akan mudah terjerumus,” beber Danny.
Usai penjelasan tersebut, Deng Ical mengaku, sepakat dengan program tersebut. Mantan duet Danny saat memimpin Makassar di periode 2014-2019 ini, hanya menambahkan pernyataan saja.
Bukan hanya sekali, duet Danny-Fatma dan Deng Ical-Fadli kerap kali pamer keakraban. Termasuk saat Fadli memanggil Fatma sebagai sesama kandidat yang berdarah Sidrap.
“Sikampongku,” kata Fadli mengenai sosok Fatma.
Keakraban dan kekompakan dua paslon tersebut merupakan bukti kedewasaan mereka dalam berpolitik. Memilih menghindari saling hujat serta omong kosong dan lebih mengedepankan adu gagasan serta program.
“Jangan hanya karena kita berbeda, maka silaturahmi ikut-ikutan terputus. Mari kita ciptakan Pilwalkot Makassar 2020 yang aman dan damai demi melahirkan pemimpin yang mampu membawa Makassar jauh lebih baik lagi,” demikian Fatma dalam berbagai kesempatan. (***)