search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Gubernur Sulsel Dengar Keluhan Nelayan di Bone

doelbeckz - Pluz.id Jumat, 08 Januari 2021 18:00
INTERAKSI. Seorang nelayan berinteraksi dengan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, di Pusat Pelelangan Ikan Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, gubernur melihat hasil tangkapan nelayan di atas perahu mereka, Jumat (8/1/2021). foto: humas pemprov sulsel
INTERAKSI. Seorang nelayan berinteraksi dengan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, di Pusat Pelelangan Ikan Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, gubernur melihat hasil tangkapan nelayan di atas perahu mereka, Jumat (8/1/2021). foto: humas pemprov sulsel

PLUZ.ID, BONE – Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, di sela kunjungan kerja ke lima daerah, di Kabupaten Bone, menyempatkan diri menemui nelayan di tengah aktivitas mereka usai melaut. Di Pusat Pelelangan Ikan Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, gubernur melihat hasil tangkapan nelayan di atas perahu mereka, Jumat (8/1/2021).

“Di manaki menangkap ini? Ini kita jual di mana? Dapat berapa ki untuk satu kali melaut,” tanya Nurdin Abdullah kepada beberapa nelayan.

Menjawab pertanyaan ini, salah seorang nelayan bernama Haris menjelaskan, hasil tangkapannya berasal dari Pulau Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil tangkapannya mencapai tiga ton yang akan dibagi bersama seluruh nelayan yang tergabung dalam perahunya.

Sementara, nelayan lainnya yang ditemui gubernur, H Bustam, mengeluhkan kondisi pendangkalan yang terjadi di wilayah ini.

“Kalau turun air tidak bisa masuk kapal, jadi menunggu enam jam baru bisa masuk kapal,” keluhnya.

Bustam berharap, pemerintah melakukan pengerukan agar aktivitas kapal nelayan yang jumlahnya mencapai puluhan perhari dapat beraktivitas dengan lancar.

“Mau dikeruk ini supaya bisa jalan masuk (kapal),” ujarnya.

Melihat kondisi ini, gubernur memastikan di tahun ini pemerintah provinsi akan kembali memberikan bantuan keuangan daerah untuk Kabupaten Bone, untuk melengkapi berbagai pembangunan infrastruktur, termasuk kawasan pelelangan ikan ini.

“Yang pasti bantuannya tidak mungkin kurang dari tahun 2020, kondisi yang sulit ini tentu kita harus membuat daya ungkit yang cukup kuat terhadap pertumbuhan ekonomi kita, yakni melalui belanja pemerintah daerah,” tuturnya. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top