PLUZ.ID, MAKASSAR – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Muh Ansar, menekankan pentingnya pengoptimalan pengelolaan sampah berkelanjutan. Salah satu alternatif, yakni melalui Bank Sampah.
Demikian diungkap Ansar dalam sambutannya, mewakili Wali Kota Makassar saat peluncuran USAID Clean Cities Blue Ocean yang dilanjutkan dengan diskusi multipihak di Four Points by Sheraton Hotel Makassar, Selasa (31/5/2022).
“Persoalan sampah di kota Makassar dihadapkan pada beberapa isu, diantaranya tingginya angka timbunan sampah yang dipengaruhi tingginya tingkat pertumbuhan penduduk,” ujarnya.
Sesuai data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2020, yaitu sebanyak 1.000 ton per hari.
Selain itu, masih rendahnya tingkat pengelolaan sampah dimana sebanyak 88 persen diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebesar 10 persen yang berhasil diolah, isu tentang ketersediaan sarana dan prasarana persampahan dan keterbatasan kapasitas dan daya tampung TPA, belum masifnya gerakan inovasi pengelolaan sampah baru, dan rendahnya kepedulian masyarakat tentang pengelolaan sampah.
“Harapan alternatif ada di Bank Sampah, dalam hal mengurangi sampah, meskipun komposisi sampah saat ini sebetulnya 60 sampai 70 persen masih organik, sisanya 30 sampai 40 persen unorganik. Itupun tidak semuanya bisa bernilai ekonomi,” lanjutnya.
Pengembangngan Bank Sampah ke depan diharapkan dapat menerapkan sistem digitalisasi melaui startup pusat yang akan membeli semua sampah dari startup lorong, sehingga harga sampah yang mempunyai nilai ekonomi tetap terjaga. (***)