PLUZ.ID, BALI – Rombongan UPTD Transfusi Darah Provinsi Sulsel melakukan studi tiru di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali, Kamis (25/5/2023).
Rombongan sebanyak 25 orang terdiri dari staf UPTD dan komunitas yang dipimpin langsung Kepala UPTD Transfusi Darah Sulsel, Erna Kumalaningrum.
Mereka diterima langsung Kepala Bidang UDD PMI Bali, dr Chandra Indriasari, beserta jajarannya.
UPTD Transfusi Darah Sulsel memilih Bali, karena dianggap UUD PMI terbesar di Provinsi Bali, peralatan lengkap dan perolehan darah per bulan tinggi dengan banyak inovasi
“UDD merupakan rujukan se-Provinsi Bali. Inovasi diterapkan untuk mendapatkan darah salah satunya adalah memaksimalkan penjemputan darah melalui door to door (rumah ke rumah), dengan pendekatan budaya di Bali melalui ketua Banjar atau tokoh dalam lingkungan keluarga Bali, sehingga kami bisa mendapatkan 2.500-3.000 kantong per bulan,” ungkap dr Chandra.
Kepala UPTD Transfusi Darah Sulsel, Erna Kumalaningrum, mengatakan, kegiatan studi tiru ini merupakan strategi UPTD Transfusi Darah Sulsel untuk menggali informasi, belajar, menentukan langkah tindak lanjut, memfasilitasi pertukaran informasi, dan merangsang daya inovasi demi tercapainya tujuan pemenuhan kebutuhan darah bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Darah merupakan materi biologis yang hidup dan belum dapat diproduksi di luar tubuh manusia. Artinya, ketersediaan darah di sarana kesehatan sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat dalam mendonorkan darahnya,” kata Erna.
Ia mengungkapkan, darah yang aman merupakan darah yang berasal dari pendonor risiko rendah, yang salah satunya bisa didapat dari donor darah sukarela.
“Hal ini penting untuk diperhatikan, mengingat darah juga dapat menjadi media penularan penyakit seperti HIV, Hepatitis B. Hepatitis C dan Sifilis. Hal ini sesuai dengan amanat UU Kesehatan No 36 tahun 2009 dan PP No 7 tahun 2011 tentang pelayanan darah, serta rekomendasi WHO bahwa darah transfusi yang aman dan berkualitas berasal dari donor sukarela,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kegiatan studi tiru ini untuk memberikan pengalaman dan kemajuan pelaksanaan program pelayanan darah, serta melakukan review bersama atas tentang program kegiatan pelayanan darah.
Menemukan ide untuk terobosan peningkatan rekrutmen dan pelestarian donor. Kemudian merumuskan rencana program pelayanan darah komprehensif dan berkelanjutan yang akan dikerjakan bersama semua sektor, stakeholder, dan masyarakat Sulsel.
“Output yang diharapkan, peserta memperoleh informasi tentang progress, capaian hasil dan praktik inovatif dari program yang dilaksanakan oleh PMI Bali. Pelaksanaan program pelayanan darah khususnya peningkatan rekrutmen dan pelestarian donor darah sukarela,” jelas Erna yang juga istri Rudy Pieter Goni, anggota DPRD Sulsel. (***)