
PLUZ.ID, MAKASSAR – Penanaman mangrove merupakan salah satu bentuk program prioritas Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, yaitu pembangunan Sulsel yang berkelanjutan.
Di bawah kepemimpinan Andi Sudirman, realisasi penanaman mangrove di Sulsel mencapai 3 juta pohon.
Adapun lokasi penanaman mangrove dilakukan di wilayah pesisir kabupaten/kota di Sulsel, diantaranya Kota Makassar, Kabupaten Maros, Pangkep, Wajo, Barru, Pinrang, Takalar, Bantaeng, Luwu, Luwu Utara, Kota Palopo, Kabupaten Bone, Jeneponto, dan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Penanaman mangrove yang begitu masif ini, memiliki tujuan untuk merehabilitasi hutan mangrove Sulsel yang sebelumnya mengalami penurunan jumlah dan mengembalikan fungsi ekosistem.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel, Muhammad Ilyas, Rabu (30/8/2023), menuturkan, penanaman mangrove dilakukan untuk meraih hasil berpotensi di wilayah yang mengalami kerusakan.
“Kita menanam di wilayah yang terjadi kerusakan kemudian jika masih memungkinkan dilakukan penanaman mangrove. Banyak sekali potensi yang bisa dihasilkan dari ini semua, namun butuh proses. Saya mengapresiasi hal yang dilakukan Gubernur Andi Sudirman sebagai langkah yang sangat strategis dan berdampak bagi masyarakat,” tuturnya.
Ilyas mengakatan, Sulsel memiliki peluang besar untuk mengambil peran dalam perdagangan karbon di skala internasional.
“Semua pihak diuntungkan dengan adanya mangrove ini. Kita bisa merasakan lingkungan yang terjaga, sumber daya ikan berkelanjutan, bahkan ada potensi untuk Sulawesi Selatan masuk ke perdagangan karbon dunia dengan memanfaatkan fungsi lingkungan,” katanya.
Fakta masih ada beberapa masyarakat terlibat dalam tindakan penebangan yang melanggar hukum adalah suatu hal yang diakui.
Untuk menghadapi situasi ini, tindakan tambahan yang diambil mencakup pelaksanaan program edukasi yang lebih komprehensif kepada warga pesisir, sejalan dengan inisiatif penanaman mangrove guna mengedepankan kesadaran akan pentingnya melestarikan ekosistem tersebut. (***)