PLUZ.ID, NUSA DUA – Konferensi ke-15 Konsil Kedokteran Internasional (International Association of Medical Regulatory Authorities/IAMRA) sukses digelar di Hotel Merusaka, Nusa Dua, Bali, Senin-Kamis (6-9/11/2023).
Sebanyak 304 peserta delegasi dari 111 negara anggota IAMRA yang mewakili 46 negara, diantaranya dari Benua Amerika, Afrika, Australia, dan Asia.
Melalui konferensi ini, mereka para delegasi telah menetapkan dan memutuskan beberapa poin penting demi kemajuan dunia kedokteran di masa mendatang.
Yaitu, dalam 15th General Assembly IAMRA, telah berhasil diputuskan dan ditetapkan Chair IAMRA untuk periode 2023-2025 Dr Joan dari New Zealand, kemudian Prof dr Taruna Ikrar MD MBiomed PhD ditetapkan kembali sebagai Direktur IAMRA (Director of Members-at-Large IAMRA).
Demikian pula ditetapkan Kongres atau International Conference 16th General Assembly, yang ke-16 di Irlandia, Eropa yang akan menjadi tuan rumah perhelatan akbar ini, pada 2025.
Selanjutnya, ditetapkan dua anggota baru dari Konsil Kedokteran Dunia IAMRA, yaitu Federasi Osteopathic & Surgeons Doctors dan Gujarat Medical Council, sehingga total anggota IAMRA adalah 119 lembaga negara seluruh dunia.
Beberapa rekomendasi kongres, adalah perlunya pengaturan praktik dokter lintas negara, disetujuinya suggestion tentang telemedicine, perlunya kerja sama antara seluruh dunia untuk memperketat praktik kedokteran dan patients safety, dan kerja sama yang erat dengan Lembaga Kesehatan Dunia (WHO).
Demikian juga kongres mengapresiasi atas Penetapan Omnibus Kesehatan RI Nomor 17 tahun 2023 sebagai frontiers Undang-Undang Kesehatan yang sangat penting sebagai percontohan seluruh anggota IAMRA di dunia pada era global dewasa ini.
Terakhir apresiasi yang sangat tinggi atas kesuksesan pelaksanaan Kongres dan Sidang Umum IAMRA Bali 2023, sangat memuaskan serta kesuksesan yang teramat besar.
Acara terakhir, dengan gala dinner di The Beach Royal Santrian Luxury Resort, Nusa Dua, Bali, dipadati ratusan delegasi dari 119 lembaga negara beserta sekitar 500-an. Mereka bernyanyi dan menari dengan penuh tawa dan gembira ria. Sebagai tanda takjub dan puas atas kesuksesan IAMRA Bali 2023.
Ketua Panitia, Prof dr Taruna Ikrar MD MBiomed PhD, menyampaikan ucapan selamat dan sampai jumpa pada Kongres IAMRA ke-16 di Irlandia.
Sebagaimana diketahui Konferensi ke-15 International Association of Medical Regulatory Authorities (IAMRA) yang dilaksanakan di Bali membahas berbagai isu mengenai regulasi pelayanan kesehatan dan kedokteran internasional.
Taruna Ikrar selaku Pemimpin Konferensi Internasional ke-15 IAMRA dan Direktur IAMRA pada pembukaan, Selasa (7/11/2022), menyampaikan, konferensi antara lain membicarakan perubahan aturan-aturan yang berhubungan dengan pelayanan kedokteran dan pendidikan kedokteran antarbatas dan antarnegara.
Menurutnya, pengembangan teknologi, seperti kecerdasan buatan dan dampaknya pada dunia kedokteran juga dibahas dalam konferensi.
Taruna Ikrar menyampaikan, delegasi Indonesia membicarakan perubahan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan dalam konferensi tersebut.
“Topik itu juga akan kami bicarakan pada kegiatan ini, untuk dapat mengetahui bagaimana dampaknya secara global,” katanya.
Ketua IAMRA, Heidi Oetter, menyampaikan, konferensi mengangkat tema mengenai regulasi medis dalam dunia yang terdisrupsi beserta tantangan dan peluangnya.
Ia menyampaikan, konferensi ini, merupakan ajang bagi delegasi dari berbagai negara untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman mengenai praktik kedokteran dan regulasinya.
“Konferensi di Bali ini merupakan kesempatan yang sangat penting, karena ini adalah pertama kalinya kami berkumpul secara fisik setelah pandemi,” kata Heidi.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, yang membuka IAMRA Bali 2023 melalui Zoom Meeting, Selasa (7/11/2023), mendukung penuh pelaksanaan konferensi ini, sebab akan menjadi salah satu dasar dan landasan aturan dunia kesehatan lebih maju lagi ke depannya.
“Selamat datang para peserta dari berbagai negara, selamat melaksanakan konfrensi ini,” ujarnya.
“Konferensi ke-15 Konsil Kedokteran Internasional (International Association of Medical Regulatory Authorities/IAMRA) ini, sangat penting. Ke depannya diharapkan konferensi ini, dapat mendukung transformasi kesehatan, tenaga kesehatan, dan hubungan dengan aturan-aturan dengan transformasi kesehatan,” tambahnya.
Budi telah menetapkan ada enam jenis transformasi yang akan dilakukan, yakni transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan.
“Kita melakukan enam pilar transformasi. Pertama adalah layanan primer. Ini yang paling penting edukasi kesehatan. Kedua adalah transformasi layanan rujukan rumah sakit. Ketiga transformasi sistem ketahanan kesehatan. Ini kalau ada pandemi, kita lebih siap dari sisi obat-obatan, alat-alat kesehatan, tenaga kesehatan cadangan itu masuk ke sana, termasuk surveilance terhadap penyakit menular. Kita ingin pastikan baik lokal, nasional, maupun regional itu harus siap,” ungkap Budi.
Transformasi keempat adalah transformasi sistem pembiayaan kesehatan. Hal ini sebagian besar layanan kesehatan terdapat di BPJS. Namun, ada juga asuransi swasta yang harus dipastikan keberlanjutannya. Transformasi kelima adalah SDM Kesehatan dan keenam adalah transformasi Teknologi Kesehatan, ini terkait teknologi informasi dan bioteknologi.
“Itu adalah enam kerangka besar yang akan kita kejar sampai 2024,” jelas Budi. (***)