search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Satgas Kesehatan TPS Sukses Bantu Petugas Pemilu

doelbeckz - Pluz.id Kamis, 15 Februari 2024 22:47
Ilustrasi. foto: istimewa
Ilustrasi. foto: istimewa

PLUZ.ID, MAKASSAR – Kehadiran Satgas Kesehatan di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang diprakarsai Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, berhasil menangani setiap petugas Pemilu yang mengalami sakit atau memiliki keluhan pada hari pencoblosan, Rabu (14/2/2024). Demikian juga dengan pemilih.

Program ini hadir, karena refleksi atas peristiwa Pemilu sebelumnya di Indonesia, dimana ada 894 petugas yang meninggal dunia dan 5.175 petugas mengalami sakit.

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel untuk monitoring angka kesakitan dan kematian pada Pemilu 2024 hingga 15 Februari 2024 pukul 00.00 WITA, tidak ditemukan petugas ataupun pemilih yang meninggal dunia.

Ketua Bawaslu Luwu Utara, Muhajirin Daud, mengatakan, petugas Satgas Kesehatan Kesiapsiagaan Pemilu 2024 ini, sangat responsif.

“Alhamdulillah, sangat respon, karena beberapa jajaran saya yang sempat drop di lapangan pada saat bertugas itu langsung ditangani. Mereka tanggap untuk menangani dan langsung dibawa ke Puskesmas dirawat dan ditempat juga langsung diberikan reaksi cepat,” ungkapnya, Kamis (15/2/2024).

“Ini petugas mendatangi yang drop, ada yang ditangani dirujuk ke rumah sakit dan puskesmas, tapi petugas minta ditangani di tempat saja,” tambahnya.

Muhajirin mengatakan, program ini dapat direplikasi di daerah lain dan tetap dilanjutkan pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) nanti.

“Ini perlu ditingkatkan dan dipertahankan, terutama pada Pilkada, di mana penyelenggara memang tidak ada lagi waktu untuk pergi berobat dan dibutuhkan reaksi cepat dari nakes (tenaga kesehatan) itu. Jadi memang harus ada standby di bilik TPS, tidak lagi harus meninggalkan tempatnya bertugas,” jelasnya.

Senada dengan Muhajirin Daud, Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Jeneponto, Akhmad Amiruddin Said, mengakui, keberadaan tim kesehatan membantu menciptakan kenyamanan tersendiri di TPS.

“Adanya tenaga kesehatan itu membuat KPPS kami tidak khawatir dengan kondisi kesehatan, karena tenaga kesehatan yang ditunjuk tersebut stand by di lokasi-lokasi TPS,” ucapnya.

Ia menyampaikan, terdapat beberapa Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sempat kelelahan dan langsung teratasi, sehingga mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara kemarin.

Program yang diprakarsai Pj Gubernur Sulsel ini, disebutnya, sebagai wujud dukungan mensukseskan Pemilu 2024. Sehingga program dukungan seperti ini bisa menjadi contoh bagaimana penyelenggara (KPU) dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini.

Artur sapaan akrabnya, menilai, dukungan Pj Gubernur Sulsel melalui pemerintah provinsi terimplementasi dengan baik, termasuk di Kabupatan Jeneponto. Dimana Pj Bupati melalui Dinas Kesehatan Jeneponto benar-benar mendukung program ini.

“Sehingga secara umum pelaksanaan Pemilu di Jeneponto berjalan dengan baik. Kiranya program serupa bisa lanjut lagi di event politik berikutnya untuk Pilkada Serentak yang dijadwalkan November mendatang,” jelasnya.

Adapun secara rinci di Sulsel untuk yang di rumah sakit sebanyak 11 orang pasien dengan sepuluh orang dirawat, sembuh satu orang dan meninggal tidak ada. Sedangkan di Puskesmas sebanyak 1.484 orang dengan rincian, dirawat 975 orang, dirujuk tujuh orang, sembuh 504 orang dan meninggal tidak ada. Atau dari jumlah tersebut, lima orang dirawat di IGD, 23 orang rawat inap dan 1.442 rawat jalan.

Dari total 1.495 pasien, terdiri dari 63 orang Bawaslu, 536 orang KPPS, 77 orang Linmas, 567 orang pemilih, 36 orang petugas, 14 orang PPK, 109 orang PPS dan 93 orang saksi. Laki-laki 558 orang pasien dan perempuan 937 pasien. Usia dengan range umur 21-30 tahun paling banyak dengan 415 orang pasien. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top