search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Firman Pagarra Paparkan Inovasi Lorong Wisata, Shelter Warga, dan Jagai Anakta’ di Hadapan Menteri PPPA

doelbeckz - Pluz.id Kamis, 28 Maret 2024 16:09
KUNJUNGAN. Pj Sekda Kota Makassar Firman Hamid Pagarra bersama Menteri PPPA RI I Gusti Ayu Bintang, saat melakukan kunjungan di Shelter Warga Pattingalloang, Barukang 3, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Rabu (26/3/2024). foto: istimewa
KUNJUNGAN. Pj Sekda Kota Makassar Firman Hamid Pagarra bersama Menteri PPPA RI I Gusti Ayu Bintang, saat melakukan kunjungan di Shelter Warga Pattingalloang, Barukang 3, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Rabu (26/3/2024). foto: istimewa

PLUZ.ID, MAKASSAR – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra, paparkan tiga inovasi Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar yang melibatkan peran perempuan.

Ketiga inovasi tersebut, yakni Program Jagai Anakta’, Lorong Wisata (Longwis), dan Shelter Warga.

Inovasi tersebut dipaparkan di hadapan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, I Gusti Ayu Bintang, saat melakukan kunjungan di Shelter Warga Pattingalloang, Barukang 3, Kecamatan Ujung Tanah, Rabu (26/3/2024).

Firman Pagarra mengatakan, peran perempuan dalam program Jagai Anakta’ dan Lorong Wisata telah memberikan banyak kontribusi.

Menurutnya, Pemkot Makassar sudah menetapkan komitmen terhadap kebijakan pembangunan yang berbasis hak anak melalui visi Kota Makassar yang inklusif.

Yakni, percepatan mewujudkan Makassar kota dunia yang sombere’ dan smart city dengan imunitas yang kuat untuk semua.

Pasalnya, Pemkot Makassar sadar urusan anak adalah urusan masa depan yang harus melibatkan semua pihak dan berkelanjutan, komitmen itu semakin dipertegas dengan program Jagai Anakta’ yang diinisiasi langsung Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.

Firman menjelaskan, program Jagai Anakta’ merupakan sebuah upaya mitigasi sosial yang mendorong semua pihak memberi ruang tumbuh kembang anak dengan perlindungan yang maksimal dalam mendorong penciptaan ruang kreativitas dan partisipasi anak dalam pembangunan.

Begitu pun, pada aspek layanan perlindungan anak dan perempuan, di mana tidak hanya di level kota, yaitu UPTD PPPA, namun diperluas hingga tingkat RT/RW dengan adanya shelter warga sebagai sistem layanan yang mudah dan terjangkau di tingkat kelurahan seperti di Shelter Warga Pattingaloang ini.

“Jagai Anakta’ terintegrasi dengan shelter warga dan adapula program Lorong Wisata yang di dalamnya memberdayakan perempuan seperti Kelompok Wanita Tani (KWT) dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Keterlibatan perempuan sangat terasa dengan kehadiran program-program tersebut,” paparnya.

Selain itu, Firman mengungkapkan, alasan memilih Kelompok Wanita Nelayan (KWN) Fatimah Az-zahra sebagai kunjungan dari Menteri PPPA karena KWN Fatimah Az-zahra yang berada di Kelurahan Pattingaloang merupakan daerah pesisir yang rentan terjadi ketimpangan gender dan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

KWN Fatimah Az-zahra merupakan kelompok yang memberdayakan lansia, perempuan pesisir, perempuan kepala keluarga dan istri-istri nelayan, yang saat ini berjumlah 200 dari 600 orang perempuan pesisir yang dibina dan diberdayakan, sehingga dapat mandiri dan memiliki penghasilan sendiri.

“Dengan adanya pemberdayaan perempuan kepala keluarga pada KWN Fatimah Az-zahrah tentunya hal ini dapat meningkatkan taraf hidup dan kualitas keluarga, serta mendorong perempuan aktif dalam kehidupan sosial,” terangnya.

Melalui kunjungan kerja ini, Firman mengatasnamakan Pemkot Makassar memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Kementerian PPPA RI atas dukungan dan kerja sama dalam mendorong program dan implementasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kota Makassar.

“Pemerintah Kota Makassar selama ini telah menempatkan kepentingan terbaik perempuan dan anak sebagai investasi masa depan untuk kemajuan dan kejayaan Kota Makassar,” terang Firman Pagarra. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top