PLUZ.ID, MAKASSAR – Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh, menerima audiensi Ikatan Keluarga Darul Huffadh (IKDH) Cabang Makassar di Kompleks Masjid Rumah Jabatan Gubernur Sulsel di Jl Sungai Tangka, Kota Makassar, Kamis (11/7/2024) subuh.
IKDH Cabang Makassar akan menggelar Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) antar Pondok Pesantren Se-Sulsel dengan tema Aktualisasi Nilai-nilai Al Qur’an Menuju Pribadi yang Ber-akhlaqul Karimah.
Rencananya, MHQ tersebut akan dilaksanakan 26-28 Juli 2024, di Asrama Haji Sudiang Makassar dan akan diikuti 346 pesantren.
Adapun rangkaian kegiatannya, selain MHQ, juga seminar Al Qur’an dengan Tema Eksistensi Al Qur’an di Era Modern: Antara Teks dan Realitas. Serta silaturahmi antar pondok pesantren se-Sulsel.
Zudan menilai, kegiatan ini merupakan momentum yang sangat baik untuk mempererat tali silaturahmi serta memupuk semangat dalam mempelajari dan mengamalkan Al Qur’an di kalangan santri dan pondok pesantren di wilayah Sulsel.
“Kami berharap acara Musabaqah Hifdzil Qur’an antar Pondok Pesantren se-Sulawesi Selatan ini, dapat berjalan dengan lancar dan sukses,” katanya.
Ia berharap, dengan terselenggaranya MHQ ini, kecintaan dan komitmen masyarakat Sulsel terhadap Al Qur’an semakin menguat.
“Kami mendoakan agar para peserta dapat menampilkan yang terbaik dan menjadikan acara ini sebagai momentum untuk saling menginspirasi satu sama lain,” ucapnya.
Ketua Panitia Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) antar Pondok Pesantren Se-Sulsel, Hasrianto, menjelaskan, tujuan kegiatan ini untuk mengaktualisasikan bakat di bidang MHQ serta potensi yang dimiliki para santri, meningkatkan semangat, dan untuk mengapresiasi kemampuan santri.
“Untuk itu, kami ingin meminta partisipasi Pak Gubernur untuk ikut hadir,” harapnya.
Penyelenggara sendiri tidak membebankan biaya apapun kepada peserta.
“Sehingga kami mengajak ke seluruh pesantren yang ada di Sulawesi Selatan untuk mengambil andil dan berpatisipasi di kegiatan ini,” kata Hasrianto.
Adapun Dewan Pengarah, Abdul Haris, mengharapkan, peserta melalui kegiatan ini dapat membumikan Al Qur’an.
“Artinya kita mengadakan ini, supaya penghafal atau hafidz dan hafidzah itu, betul-betul terejawantahkan dari nilai-nilai yang dipelajari di pesantren,” jelasnya. (***)