PLUZ.ID, MAMUJU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) dengan eksponen pejuang pembentukan Provinsi Sulbar dan pemangku kepentingan, sehari sebelum puncak peringatan Hari Jadi
/Hari Ulang Tahun (HUT) Sulbar ke-20, Sabtu (21/9/2024).
Dalam pertemuan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulbar, Muhammad Idris, memaparkan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Sulbar yang terjadi dari tahun ke tahun.
Ia mengungkapkan, terjadi pertumbuhan ekonomi di provinsi ke 33 di Indonesia ini.
“Ekonomi kita memang bertumbuh sampai di 2024 ini. Namun, pertumbuhan (ekonomi) kita ini belum cukup signifikan. Ini perspektif ekonomi,” katanya.
Idris mengungkapkan, pertumbuhan Produksi Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulbar masih sangat lemah. PDRB sendiri adalah nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. PDRB merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah.
“Sekarang pertumbuhan PDRB kita ini, masih sangat lemah, kecil,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung soal perspektif sosial politik yang terjadi sejak pembentukan Sulbar.
Menurutnya, harus ada akselerasi mengenai perbaikan tatanan politik yang ada di Sulbar.
“Ternyata daerah-daerah baru, termasuk daerah otonomi baru kita di Sulbar ini, kita harus terus ada akselerasi mengenai perbaikan tatanan politik kita. Ada tujuh dosa sosial yang dapat mematikan yang disampaikan Mahatma Gandhi 80 tahun lalu, yakni politik tanpa prinsip, kekayaan tanpa kerja keras, erniagaan tanpa moralitas, kesenangan tanpa nurani, pendidikan tanpa karakter, sains tanpa humanitas, serta peribadatan tanpa pengorbanan,” beber Idris.
Pada kesempatan yang sama, Pejuang Pembentukan Sulbar, Basri Hasanudin, mengaku, membatalkan keberangkatannya ke Jakarta demi menghadiri undangan peringatan Hari Jadi Sulbar ke-20 yang akan dilangsungkan di Gedung DPRD Sulbar, Minggu (22/9/2024).
“Karena agenda di Mamuju ini adalah agenda memperingati HUT Sulbar yang ke-20, maka saya tunda keberangkatan ke Jakarta, itu karena HUT Sulbar lebih penting. Sulbar ini tidak bisa saya lupakan,” katanya.
Basri menjelaskan, Pemprov Sulbar harus kerja keras untuk mensejahterakan masyarakat, sehingga dibutuhkan sinergitas antara legislatif dan eksekutif dalam pembangunan daerah yang lebih maju ke depannya.
“Peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) juga dibutuhkan untuk pembangunan daerah. Kita berharap, mereka yang terpilih pada Pilkada Serentak 2024 bisa menahkodai Sulbar lima tahun ke.depannya,” tutur Basri. (***)