PLUZ.ID, MAKASSAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) terus gencar melakukan rehabilitasi hutan dan lahan di Sulsel.
Rehabilitasi hutan dan lahan ini, sebagai upaya untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan guna meningkatkan daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan.
Di 2024, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel telah melakukan penanaman di hutan rakyat seluas 40 hektar sebanyak 16 ribu batang pohon. Penanaman itu dilakukan pada delapan kabupaten, yakni Gowa, Jeneponto, Sinjai, Kepulauan Selayar, Maros, Barru, Sidrap, dan Luwu.
Adapun jenis bibit pohon yang ditanam, yakni mahoni, durian, jati putih, jabon merah, jambu mente, rambutan, durian musang king, alpukat okulasi, pala, manggis, sukun, bitti, dan jengkol.
Selain itu, DLHK Sulsel bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Jeneberang Saddang melakukan penanaman kebun bibit rakyat sebanyak 2.380.000 batang pohon. Dengan lokasi sasaran, yakni Kabupaten Takalar, Jeneponto, Bone, Sinjai, Palopo, Luwu, Luwu Utara, Sidrap, Enrekang, Paloopo, Parepare, dan Barru.
Disamping itu, DLHK bekerja sama sejumlah perusahaan dalam rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan total penanaman pohon lebih dari 10 juta bibit.
Yakni Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (Rehab DAS) yang dilaksanakan PT Vale Indonesia seluas 14.000 Hektare (Ha) yang berada pada lokasi di Kabupaten Barru, Bone, Enrekang, Luwu Timur, Pinrang, Sidrap, Wajo, Gowa, dan Toraja utara. Dengan jumlah bibit sebanyak 8.750.000 batang, adapun jenis bibit yang ada adalah mahoni, pinus eucalyptus, sempaka, dan tanaman MPTS.
Selanjutnya, bersama PT Wijaya Eka Sakti seluas 338 Ha di Kabupaten Bone dengan jumlah bibit sebanyak 211.250 bibit dengan jenis bibit yang diatanan adalah mahoni, kemiri, pala, durian, matoa, jambu mente, dan jabon.
Diikuti dengan PT Citra Lampia Mandiri seluas 1.100 Ha di Kabupaten Luwu Timur dengan jumlah bibit 1.210.000 bibit adapun jenis tanaman adalah bitti, uruh, nyatoh, mahoni, gmelina, jabon, cempedak, rambutan, langsat, kemiri, pala, dan jengkol.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Andi Hasbi, mengatakan, upaya rehabilitasi hutan dan lahan ini menjadi konsen Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh.
“Salah satunya dengan gencar penanaman pohon,” ungkapnya.
Upaya ini juga memperlihatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Provinsi Sulsel semakin meningkat. IKLH 2024 dengan nilai 75,69 poin, melebihi target nasional 74,39 poin, bahkan meningkat dari tahun 2023 dengan nilai 74,30 poin.
Capaian data IKLH tahun 2024 menjadikan Sulsel berada di urutan ke 18 dari 38 provinsi dengan nilai IKLH 75,69 dan masuk Kategori Baik. (***)