PLUZ.ID, MAKASSAR – Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh bersama Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulsel Ninuk Triyanti Zudan menggelar Malam Lepas Pamit di Aula Tudang Sipulung, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Minggu (5/1/2025) malam.
Kegiatan tersebut dihadiri seluruh unsur Forkopimda, penjabat instansi vertikal Sulsel, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulsel Jufri Rahman, pengurus PKK Sulsel, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sulsel, sejumlah Bupati/Wali Kota se-Sulsel, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, dan sejumlah jurnalis.
Dalam kegiatan itu, Jufri Rahman menyampaikan pesan dan kesannya terhadap Zudan selama kurang lebih tujuh bulan memimpin Sulsel.
Jufri mengatakan, selama memimpin Sulsel, Zudan memegang empat syarat pemimpin yang baik sesuai dengan tuntunan Lontara Bugis Makassar.
“Yang pertama Macca, Caradde dalam bahasa Makassar atau cerdas. Cerdas secara intelektual dan cerdas secara emosional dan itu kira akui ada pada figur atau sosok Prof Zudan Arif Fakhrulloh. Yang kedua itu, Lempu’ atau Lambusu’ dalam bahasa Makassar, dalam bahasa Indonesia artinya Jujur. Jujur dalam diri sendiri, jujur pada keputusan yang telah diambilnya dan berkomitmen untuk mempertahankan kejujuran itu, dalam kondisi apapun dan itu juga dimiliki Prof Zudan Arif Fakhrulloh,” ucapnya.
Ciri pemimpin baik yang ketiga menurut Lontara Bugis Makassar, yakni Warani atau Barani dalam bahasa Makassar, Berani dalam bahasa Indonesia.
Menurutnya, Zudan memiliki keberanian dalam menerapkan konsep ide dan gagasannya selama memimpin Sulsel.
Sifat pemimpin yang keempat yang dimiliki Zudan sesuai dengan Lontara Bugis Makassar adalah Adatongeng atau satu kata dalam perbuatan, yang dalam bahasa Makassar disebut Toddopuli dan itu telah dibuktikan Zudan di Sulsel, dimana Zudan tetap pada pendiriannya dalam mengambil sebuah keputusan untuk Sulsel.
“Oleh karena itu, sama seperti yang dikatakan Pak Kajati Sulsel, beliau (Zudan) ini, lebih Bugis Makassar dari kita ini. Semua nilai leluhur yang kita pahami selama ini, Sipakatau, Sipakainge, Sipakalebbi, Siri’ na Pacce, seluruhnya dimanifestasikan dalam tindakan kesehariannya,” ungkap Jufri.
Sementara, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sulsel, Melani Simon Jufri, juga berkesempatan menyampaikan pesan dan kesannya kepada Ninuk Triyanti Zudan melalui sebuah puisi yang berisi tentang peran sertanya selama menjabat sebagai Pj Ketua PKK Sulsel.
Berikut beberapa bait puisi yang disampaikan Melani di hadapan para undangan yang hadir.
“Ibu, begitulah kami memanggil sosok yang penuh dengan tanggung jawab, disipilin, lembut dan penuh kehangatan. Yang mengantarkan kami akan satu rasa hormat dan kasih dalam balutan kebersamaan. Kau ukir kerja nyata dalam pengabdianmu,” ujarnya.
“Ibu, segala kerja keras dan tenaga, pikiran dan tetesan keringat serta inovasi yang telah kau tuangkan dalam karya nyata akan selalu kami kenang disana banyak hal yang kami terima banyak pelajaran yang kami peroleh,” lanjutnya.
Sekadar diketahui, malam lepas pisah ini, digelar karena Zudan akan menjalani pelantikan yang rencananya digelar di Jakarta, Selasa (7/1/2025), sebab mendapat amanah yang baru dari Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN). (***)