PLUZ.ID, MAKASSAR – Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Fadjry Djufry mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan RI Zulkifli Hasan meninjau Gudang Kakao PT Papandayan Cocoa Industries di Jl Ir Sutami 88, Kota Makassar, Kamis (16/1/2025).
Selain meninjau gudang penyimpanan produk kakao ini, Zulkifli Hasan dan Fadjry juga berdiskusi dengan pelaku usaha kakao. Kunjungan kerja tersebut bagian dari upaya hilirisasi sektor perkebunan.
Dalam kesempatan itu, Zulkifli mengatakan, pihaknya ingin membangun perkebunan rakyat, karena perkebunan rakyat nilainya sangat tinggi. Harga kakao saat ini juga sangat bagus.
Hal pertama yang harus dilakukan, kata Zulkifli, adalah replanting karena kakaonya sudah mulai tua, dan kurang produktif.
“Kita harus melakukan replanting yang artinya melakukan peremajaan. Jadi, nanti kami akan siapkan bibitnya dan akan dibagikan kepada petani-petani di Indonesia, dan tentu melakukan riset, cocoknya di daerah yang mana,” jelasnya.
Zulkifli menyampaikan, pemerintah juga mempersiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan para petani yang ingin mengembangkan usahanya. Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Sementara, Pj Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry mengatakan, hilirisasi pertanian merupakan bagian dari salah satu program Presiden Prabowo. Termasuk pengelolaan kakao menjadi butter.
“Sulsel termasuk sentra kakao di Indonesia. Selain itu ada Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan beberapa provinsi yang lain, ada Sumatra Barat, Lampung, dan di NTT,” urainya.
Di Sulsel, ungkap Fadjry, punya varietas yang telah cukup lama dikembangkan para petani.
“Sebelumnya Sulsel pernah nomor tiga di Indonesia sebagai penghasil kakao, sekarang turun nomor tujuh. Kita ingin mengangkat lagi petani kakao kita, sehingga kita dapat nilai tambah,” ucapnya.
Daerah paling potensial, lanjut Fadjry, adalah Luwu Raya, Bone, Soppeng, dan Wajo. (***)