search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

RSUD Haji Makassar Sigap Bantu Pasien Anak Usia Tujuh Tahun Tanpa Kartu JKN, KK, dan Akte Kelahiran Melalui Satset’ma

doelbeckz - Pluz.id Senin, 20 Januari 2025 21:00
dr Evi Mustikawati Arifin. foto: istimewa
dr Evi Mustikawati Arifin. foto: istimewa

PLUZ.ID, MAKASSAR – RSUD Haji Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Hal ini sesuai dengan arahan Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry.

Melalui program inovatif Satset’ma (Sadar Tolak Stunting Terpadu dari Mamminasata), RSUD Haji menerima pasien anak berusia tujuh tahun bernama Nur Anita yang tidak memiliki Kartu JKN, Kartu Keluarga (KK) bahkan belum memiliki akte kelahiran.

Penanganan ini berkat kolaborasi dengan Andalan Sulsel Peduli sebagai mitra potensial RSUD Haji selama ini. RSUD Haji langsung menangani kebutuhan medis pasien sembari menyelesaikan kendala administratifnya.

Diketahui, program inovatif Satset’ma ini, dirancang untuk memudahkan pasien stunting yang belum memiliki kartu JKN atau BPJS Kesehatan mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.

Direktur RSUD Haji Makassar, dr Evi Mustikawati Arifin, menyampaikan, kasus ini membutuhkan penanganan khusus, mengingat pasien tidak hanya memerlukan perawatan medis tetapi juga bantuan administrasi kependudukan.

“Alhamdulillah, melalui koordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Pangkep dan stakeholder lainnya, KK dan akte kelahiran pasien dapat diterbitkan dengan domisili di Pangkep. Dalam waktu kurang dari 3×24 jam, Kartu JKN pasien juga berhasil diaktifkan,” ujarnya, Senin (20/1/2025).

Keberhasilan ini tidak terlepas dari sinergi yang kuat antara RSUD Haji dan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan instansi sosial.

Kolaborasi ini menjadi bukti nyata hambatan administratif tidak boleh menjadi penghalang bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.

Ketua Tim Satset’ma, drg Burhanuddin, menambahkan, program Satset’ma terus menjadi salah satu inovasi unggulan RSUD Haji Makassar dalam mendukung pengentasan stunting serta meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat prasejahtera.

Meski pasien bukan lagi termasuk kategori stunting karena telah berumur tujuh tahun, tapi pada prinsipnya RSUD Haji berkomitmen dalam memberikan pelayanan kesehatan dan bantuan administratif secara cepat dan tanggap dengan mengedepankan kolaboratif dengan lintas program/lintas sektor.

“Kami berharap program ini dapat terus membantu keluarga-keluarga yang menghadapi kendala serupa, sehingga tidak ada lagi yang merasa terkucilkan dari layanan kesehatan,” katanya.

Disupport penuh Pj Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry, RSUD Haji Makassar mengajak masyarakat untuk mendukung dan memanfaatkan program-program inovatif, seperti Satset’ma yang telah mendapatkan penghargaan sebagai Top Inovasi Replikasi Terbaik se-Indonesia yang dilaksanakan Kementerian PANRB pada 2024 demi terciptanya pelayanan kesehatan yang merata dan berkeadilan khususnya di Sulsel. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top