search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Wakil Ketua DPRD Bulukumba Tinjau MBG: Tak Ada Telur Busuk, Hanya Alergi

doelbeckz - Pluz.id Sabtu, 25 Januari 2025 16:48
UPT SDN 171 Loka Kecamatan Ujung Bulu, Bulukumba. foto: istimewa
UPT SDN 171 Loka Kecamatan Ujung Bulu, Bulukumba. foto: istimewa

PLUZ.ID, BULUKUMBA – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bulukumba, Syahruni Haris, terjun langsung menindaklanjuti informasi adanya dugaan telur tak layak konsumsi pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di UPT SDN 171 Loka, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba.

Legislator Partai Gerindra ini, ingin memastikan benar atau tidak dari informasi tersebut.

“Alhamdulillah, kita telah mengunjungj langsung SD Negeri 171 Loka pagi tadi. Kita bertemu dengan siswa, kepala sekolah dan guru-guru,” kata Syahruni Haris dalam keterangannya, Sabtu (25/1/2025).

Anggota DPRD Bulukumba asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Ujung Bulu dan Ujung Loe ini, mengatakan, saat kunjungannya pagi tadi di UPT SDN 171 Loka, tak ada program MBG.

Ia mengatakan, program MBG di sekolah ini, berlangsung selama lima hari, Senin hingga Jumat.

Syahruni mengaku, meski tak menemukan MBG di sekolah itu, tetapi ia meminta penjelasan pihak sekolah sekaitan dengan beredarnya informasi adanya telur yang tak layak konsumsi.

“Kita tadi meminta informasi seperti apa kejadian sebenarnya. Pihak sekolah bilang kalau tidak ada telur busuk. Tetapi ada salah satu siswa yang alergi telur. Dia (siswa) itu makan, akhirnya muntah-muntah,” ujarnya.

“Siswa yang bersangkutan juga mengaku bahwa ia alergi telur,” tambahnya.

Ketua DPC Partai Gerindra Bulukumba ini, menyampaikan, tak ada permasalahan pada penyedia MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di UPT SDN 171 Loka.

Pemkab Bulukumba Angkat Bicara

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba melalui Kabid Humas Pemda Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad, menyatakan, setelah mendapat informasi dari pihak penyedia dan pihak sekolah, telur basi yang dimaksud tidak benar.

Ia menyebut, anak tersebut mual, karena alergi telur, juga kurang enak badan.

“Jika makanan atau telur itu basi, maka tentu siswa yang lain di ruang yang sama juga akan mual mual setelah konsumsi makanan tersebut,” kata Humas yang lebih akrab disapa Andi Ullah ini.

Pihaknya menyayangkan guru yang langsung menghubungi media atas kejadian tersebut, sebelum mendapatkan pemeriksaan dari Dinas Kesehatan.

Menurutnya, ketika ada masalah terkait MBG, seharusnya dilaporkan dulu ke pihak terkait Dinas Kesehatan dan Badan Gizi untuk diperiksa dan dievaluasi.

“Bukan langsung memanggil media untuk dipublis, akhirnya menjadi heboh,” jelasnya.

“Buktinya, para siswa tersebut baik-baik saja. Tidak ada siswa yang dilarikan ke rumah sakit setelah mengkonsumsi itu makanan,” tambahnya.

Andi Ullah mengungkapkan, sebagai program baru dari pemerintah pusat, tentu pelaksanaan program MBG ini terus dievaluasi Badan Gizi dan Dinas Kesehatan dari berbagai aspek.

Menurutnya, warga Bulukumba harusnya bersyukur karena anggaran MBG ini masih dibiayai APBN bukan dibebankan dalam APBD. Bulukumba adalah salah satu kabupaten yang terpilih pada awal pelaksanaan program MBG.

“Kita ingin program ini berjalan dengan baik sehingga membantu anak-anak sekolah tumbuh kembang dengan baik,” kata Andi Ullah. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top