search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Menag dan PBB Bahas Pengelolaan Aset Islam serta Keberlanjutan Lingkungan

doelbeckz - Pluz.id Jumat, 31 Januari 2025 16:41
Menag Nasaruddin bersama Kepala Perwakilan PBB di Indonesia. foto: istimewa
Menag Nasaruddin bersama Kepala Perwakilan PBB di Indonesia. foto: istimewa

PLUZ.ID, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menerima kunjungan Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Gita Sabharwal di Kantor Kementerian Agama.

Pertemuan keduanya membahas berbagai isu terkait pengelolaan aset Islam, keberlanjutan lingkungan, serta peran Indonesia dalam mempromosikan Islam moderat di dunia.

Nasaruddin menjelaskan, konsep Luqatah, yaitu aset yang telah ditinggalkan tanpa aktivitas selama lebih dari lima tahun dan dapat dikelola negara.

Ia juga menyoroti pentingnya warisan (waris) dan wasiat dalam Islam, serta perbedaan antara zakat dan hibah.

“Zakat hanya 2,5 persen dan terbatas pada delapan kelompok penerima (asnaf), sehingga tidak bisa digunakan untuk pembangunan jalan atau sekolah. Namun, hibah bisa diberikan kepada semua orang, termasuk non-Muslim,” kata Nasaruddin, Kamis (30/1/2025).

Salah satu topik utama yang dibahas adalah Masjid Istiqlal sebagai contoh masjid hijau yang berkelanjutan.

Nasaruddin mengatakan, Masjid Istiqlal telah diakui Bank Dunia sebagai masjid hijau dan memiliki teknologi pengelolaan air serta energi terbarukan.

“Kami menghasilkan air, memanfaatkan energi dari limbah, dan mengoperasikan sistem tenaga surya yang didanai secara mandiri, bukan dari pemerintah,” ujar Imam Besar Masjid Istiqlal ini.

Gita Sabharwal mengungkapkan, potensi kolaborasi dalam pengembangan masjid hijau berbasis model Masjid Istiqlal.

“Kami biasanya bekerja dengan pabrik dan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) untuk teknologi ramah lingkungan, namun belum pernah berkolaborasi dengan institusi keagamaan seperti masjid,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Sulsel ini.

Nasaruddin menyampaikan, keterbukannya untuk berdiskusi lebih lanjut di Kantor PBB di Indonesia mengenai isu pendidikan dan lingkungan.

Ia menyambut baik ajakan dari Gita Sabharwal untuk berdiskusi lebih lanjut dan menegaskan, prioritasnya adalah kemanusiaan di atas sekat-sekat agama dan etnis. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top