search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Pj Gubernur Sulbar Bersama Forkopimda Pantau Harga Pangan di Pasar

Sekaligus Gelar Gerakan Pangan Murah
doelbeckz - Pluz.id Senin, 03 Februari 2025 18:12
PEMANTAUAN. Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, melakukan pemantauan langsung perkembangan harga pangan di Pasar Tradisional Mamuju, Senin (3/2/2025). foto: istimewa
PEMANTAUAN. Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, melakukan pemantauan langsung perkembangan harga pangan di Pasar Tradisional Mamuju, Senin (3/2/2025). foto: istimewa

PLUZ.ID, MAMUJU – Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, melakukan pemantauan langsung perkembangan harga pangan di Pasar Tradisional Mamuju, Senin (3/2/2025).

Dilanjutkan, rombongan meninjau Gerakan Pangan Murah (GPM) di Taman Karema, Kabupaten Mamuju.

Hadir juga Wakil Ketua DPRD Sulbar Munandar Wijaya Ramlan, Kepala Bank Indonesia Sulbar, perwakilan Polda Sulbar, Korem 142/Tatag, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju.

“Alhamdulillah, hari ini kita bersama Forkopimda provinsi dan kabupaten, serta tim pengendali inflasi mengecek perkembangan harga pangan di Pasar Sentral (Pasar Lama) Mamuju,” kata Bahtiar.

Saat pengecekan dan meninjau langsung, Bahtiar mengungkapkan, harga pangan relatif stabil semuanya.

“Mudah-mudahan harga ini bertahan sampai memasuki Bulan Suci Ramadan. Mulai cabai, bawang, ikan, hingga telur stabil semua harganya seperti telur harganya Rp50 ribu per rak dan beras premium rata-rata Rp14 ribu per kilogram,” ungkapnya.

Namun, yang perlu menjadi perhatian untuk diantisipasi saat ini dan ke depan yakni gula pasir. Meskipun harganya relatif stabil stoknya harus dijaga, karena kalau gula merah stoknya banyak.

“Gula pasir ini harganya stabil, tapi stoknya mulai berkurang di pasaran. Kalau lain-lainnya stabil semua, makanya kita laksanakan juga GPM hari ini untuk mengendalikan harga pangan,” bebernya

Selain itu, keduanya harus dilindungi, baik itu pedagang maupun konsumennya, sehingga tidak ada yang dirugikan setiap langkah pengendalian inflasi.

“Kita lindungi konsumen agar mendapat harga bagus, begitupun pedagang kita juga jaga agar tidak rugi. Jadi sesuai takaran harga patokan eceran menjadi acuan kita,” tandasnya. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top