search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Wali Kota Makassar dan BPJS Kesehatan Bahas Tantangan JKN, Targetkan 80 Persen Kepesertaan Aktif

doelbeckz - Pluz.id Rabu, 26 Maret 2025 22:00
PERTEMUAN. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama BPJS Kesehatan Kota Makassar perkuat optimalisasi kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Makassar saat pertemuan di Ruang Rapat Wali Kota Makassar, Rabu (26/3/2025). foto: istimewa
PERTEMUAN. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama BPJS Kesehatan Kota Makassar perkuat optimalisasi kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Makassar saat pertemuan di Ruang Rapat Wali Kota Makassar, Rabu (26/3/2025). foto: istimewa

PLUZ.ID, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, bersama BPJS Kesehatan Kota Makassar perkuat optimalisasi kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Makassar saat pertemuan di Ruang Rapat Wali Kota Makassar, Rabu (26/3/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kota Makassar, Muhammad Aras, memaparkan gambaran umum perkembangan JKN di Kota Makassar.

“Dari total penduduk Makassar sebanyak 1,48 juta jiwa, sebanyak 1,46 juta orang atau sekitar 98,9 persen telah menjadi peserta BPJS Kesehatan,” ungkapnya.

Aras mengatakan, dari jumlah 1,46 juta peserta, sebanyak 203 ribu orang dibiayai Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, sementara 291 ribu lainnya dibiayai pemerintah pusat.

“Alhamdulillah, cakupan peserta JKN di Makassar sudah hampir menyeluruh. Namun, masih ada sejumlah peserta yang tidak aktif, terutama dari kelompok peserta mandiri,” ungkapnya.

Meski demikian, masih terdapat tantangan besar dalam memastikan keberlanjutan program JKN.

Ia menjelaskan, saat ini, dari total 1,46 juta peserta, hanya 79 persen yang status kepesertaannya aktif.

“Diharapkan pada tahun 2025, minimal 80 persen peserta harus aktif agar program ini tetap berjalan optimal,” jelasnya.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyatakan, dukungannya terhadap upaya peningkatan jumlah peserta aktif BPJS Kesehatan.

Appi, sapaan akrab Munafri Arifuddin, mengatakan, Pemkot Makassar siap berkolaborasi dengan BPJS Kesehatan dalam memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas.

“Kami akan mencari strategi terbaik agar masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga kepesertaan BPJS Kesehatan tetap aktif. Program ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua warga bisa mendapatkan layanan kesehatan tanpa hambatan,” katanya.

Selain itu, Appi menekankan, pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait manfaat dan kewajiban sebagai peserta BPJS Kesehatan.

“Masih banyak warga yang belum memahami bahwa kepesertaan yang tidak aktif dapat menghambat akses mereka terhadap layanan kesehatan saat dibutuhkan,” ujarnya

Untuk itu, Ia mengatakan, akan melakukan sosialisasi secara masif, baik melalui media sosial, pertemuan warga, maupun kerja sama dengan fasilitas kesehatan.

Selain itu, Appi mengatakan, Pemkot Makassar akan mengkaji kemungkinan dukungan tambahan bagi kelompok rentan serta merancang skema insentif bagi peserta mandiri agar lebih mudah dalam memenuhi kewajibannya.

“Kami berharap dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan BPJS Kesehatan, target minimal 80 persen peserta aktif di tahun 2025 bisa tercapai,” ujarnya.

Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menambahkan, selama dua periode menjabat sebagai Anggota Komisi IX DPR RI, ia mengungkapkan, banyak masyarakat mengeluhkan tunggakan BPJS Kesehatan, terutama akibat perceraian.

“Setelah bercerai, banyak pasangan tidak segera memperbarui data Kartu Keluarga, padahal iuran BPJS Kesehatan masih mengacu pada data tersebut. Akibatnya, ketika butuh layanan kesehatan, muncul kebingungan soal siapa yang harus membayar,” ujarnya

Untuk itu, Aliyah menegaskan, perlunya mekanisme pembaruan data yang lebih jelas agar perceraian tidak menghambat akses kesehatan. Dengan aturan yang lebih baik, masalah tunggakan bisa diminimalkan. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top