search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Uji Nurdin Rakor Bersama Gubernur Sulsel Bahas Optimasi Sistem Pengairan Pertanian

doelbeckz - Pluz.id Kamis, 17 April 2025 20:58
MENYAPA. Bupati Bantaeng M Fathul Fauzy Nurdin menyapa Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di sela-sela menghadiri Rapat Koordinasi Optimasi Sistem Pengairan Pertanian Sulsel di Baruga Asta Cita Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (17/4/2025). foto: istimewa
MENYAPA. Bupati Bantaeng M Fathul Fauzy Nurdin menyapa Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di sela-sela menghadiri Rapat Koordinasi Optimasi Sistem Pengairan Pertanian Sulsel di Baruga Asta Cita Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (17/4/2025). foto: istimewa

PLUZ.ID, MAKASSAR – Bupati Bantaeng M Fathul Fauzy Nurdin menghadiri Rapat Koordinasi Optimasi Sistem Pengairan Pertanian Sulsel, yang dipimpin Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

Rapat yang dihadiri kepala daerah se-Sulsel ini, digelar di Baruga Asta Cita Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (17/4/2025).

Rakor tersebut turut dipimpin Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementerian Andi Nur Alam Syah, Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian Fadjry Djufry, dan Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi.

Dalam rapat ini, kepala daerah yang akrab disapa Uji Nurdin ini, memberikan apresiasi kepada Andi Sudirman Sulaiman.

Mengingat, rakor tersebut, bagian dari solusi untuk tercapainya program unggulan Presiden Prabowo, yaitu swasembada pangan.

“Tentunya kita berikan apresiasi. Karena duduk bersama seperti ini bisa menyatukan dan bersinergi untuk menjaga ketahanan pangan demi tercapainya Swasembada Pangan di Sulsel,” kata Uji Nurdin.

Kepala daerah termuda di Sulsel ini, menambahkan, optimasi sistem pengairan pertanian merupakan salah satu program prioritasnya.

“Program unggula kita, yakni Petani Bangkit, salah satu fokusnya perbaikan atau penambahan irigasi untuk optimalisasi sawah kita,” katanya.

Sementara, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, meminta kepada kepala daerah untuk memperhatikan kewenangan setiap daerah terkait pertanian.

“Kewenangan pusat ada 25 item (irigasi), dari 25 ini luas irigasi bisa dijangkau 242 ribu hektare,” katanya.

“Kondisi baik 161 ribu hektare, rusak sedang 49 ribu hektare, rusak berat 32 ribu hektare,” tambahnya.

Ia juga menyebut, akan fokus memperbaiki irigasi yang rusak ringan dengan anggaran sekitar Rp400 miliar saja.

Ini dilakukan ketimbang dengan membuat bendungan atau bendung baru yang menelan banyak anggaran.

“Saya mengajak fokus pada rusak ringan, anggarannya ini perkiraan saya ini Rp400 miliar kurang lebih,” terangnya. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top