Literasi Digital Sulawesi 2021
PLUZ.ID, BANGGAI – Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual di Banggai, Sulawesi Tengah, Senin (1/11/2021).
Kolaborasi ketiga lembaga tersebut dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan dengan tema ‘Melindungi Anak dari Kejahatan Dunia Maya’ ini, diikuti 490 peserta dari berbagai kalangan.
Acara ini dipandu Daniel Hery selaku moderator serta menghadirkan empat narasumber, yakni Fernando Dotulong selaku Pengajar dan Tenaga Ahli Database; Metha Margaretha selaku Presenter dan Penyiar Radio, Yusuf Ayuba selaku Dosen Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai, dan Michel Farrel Tomatala selaku Ketua Prodi Teknik Informatika STMIK Multicom Bolaang Mongondow.
Narasumber pertama, Fernando Dotulong, membawakan tema ‘Keterampilan Digital dan Belajar Daring’.
Untuk melindungi anak agar tidak dieksploitasi, Fernando menyiapkan beberapa tips terkait hal tersebut, yakni dengan melindungi identitas digital mereka, mengetahui dengan siapa mereka bicara, dan menunjukkan konten yang sesuai dengan usianya.
Kemudian, ia menuturkan contoh eksploitasi anak secara daring, salah satunya, yaitu child grooming, suatu tindakan mengajak atau membujuk anak yang bertujuan untuk mengeksploitasi anak secara seksual.
Selanjutnya, Metha Margaretha membawakan tema ‘Internet yang Cocok dan Aman Untuk Anak di Bawah Umur dan Remaja’.
Ia mengatakan, bagi anak dan remaja, hadirnya internet bisa membuka wawasan dan pengetahuan mereka akan dunia. Selain itu, internet juga bisa jadi sarana hiburan seperti game dan lain-lainnya.
Selanjutnya, Metha membagikan tips berinternet secara sehat, di antaranya yaitu dengan mengajarkan anak untuk melindungi privasi serta menjadi sahabat bagi anak.
Untuk pemateri ketiga, tema yang dibawakan adalah ‘Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital’ oleh Yusuf Ayuba.
Menurutnya, dua sisi wajah internet, di mana pada sisi positifnya internet dapat membantu manusia dalam menjalin hubungan dan kerjasama sedangkan sisi negatifnya yaitu internet dapat dijadikan alat untuk melakukan tindak kejahatan. Oleh karena itu, diperlukan peran orang tua sebagai pendidik bagi anak-anaknya.
Adapun pemateri terakhir pada sesi ini adalah Michel Farrel Tomatala dengan tema ‘Tips Menjaga Keamanan Digital bagi Anak-anak di Dunia Maya’.
Michel membuka sesi terakhir pada webinar malam hari ini dengan menjelaskan betapa pentingnya kedekatan antara orang tua dengan anak.
“Orang tua harus meluangkan banyak waktu untuk berselancar di internet dengan anak. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa orang tua berperan penting dalam menemani anaknya untuk berinternet,” tutur Michel.
Setelah sesi pemaparan selesai, moderator membuka sesi tanya jawab yang kemudian disambut hangat para peserta. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada para narasumber.
Sebanyak sepuluh pertanyaan yang terpilih akan mendapatkan uang elektronik sebesar Rp100.000. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak, karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif masyarakat Sulawesi.
Adapun, salah satu peserta, bertanya mengenai apakah orang tua perlu melarang anaknya yang mencuri-curi waktu di sela-sela kosong untuk bermain gawai.
Menurut Fernando, kita dapat menyimpan gawai tersebut namun perlu diberikan pengertian kepada anak mengapa kita melakukannya.
Menurut Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (***)
