search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Makassar Raih TPID Award 2022

doelbeckz - Pluz.id Selasa, 11 Oktober 2022 18:34
TPID AWARD. Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, bersama kepala daerah se-Sulsel lainnya menghadiri High Level Meeting TPID Pemprov Sulsel di Hotel Claro Makassar, Selasa (11/10/2022). Pada kesempatan ini Pemkot Makassar meraih penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Award 2022 Bank Indonesia. foto: istimewa
TPID AWARD. Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, bersama kepala daerah se-Sulsel lainnya menghadiri High Level Meeting TPID Pemprov Sulsel di Hotel Claro Makassar, Selasa (11/10/2022). Pada kesempatan ini Pemkot Makassar meraih penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Award 2022 Bank Indonesia. foto: istimewa

PLUZ.ID, MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, kembali meraih penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Award 2022 Bank Indonesia.

Hal itu disampaikan langsung Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Causa Iman Karana, saat High Level Meeting TPID Pemprov Sulsel di Hotel Claro Makassar, Selasa (11/10/2022). Kegiatan ini dihadiri seluruh bupati dan wali kota se-Sulsel.

Kota Makassar meraih TPID Award 2022 kategori Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) bersama Kota Parepare. Sedangkan kategori Kota Non-IHK diraih Kabupaten Pangkep dan Selayar. Sementara, tingkat provinsi diraih Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.

“Sebagai daerah yang mendapatkan penghargaan TPID Award 2022, Pemprov Sulsel, Kota Makassar, Parepare, Kabupaten Pangkep, dan Selayar, akan mendapat tambahan DID (Dana Insentif Daerah) 2023,” kata Causa Iman Karana.

Ia menyebutkan, tambahan DID 2023 mendatang diharapkan bisa digunakan untuk mengoptimalkan program pengendalian inflasi di daerah masing-masing.

Di bawah kepemimpinan Danny Pomanto, Pemkot Makassar terus melahirkan inovasi sebagai upaya untuk mengendalikan kenaikan inflasi. Salah satunya melalui program Ojol Day setiap Selasa dan penanaman komoditi pangan di Lorong Wisata.

Danny menyampaikan, lewat program Ojol Day, ia mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkot Makassar untuk mengendalikan inflasi dengan mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Sedangkan di Lorong Wisata, kata Danny, Pemkot Makassar melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) telah menanam berbagai komoditi pangan.

Diantaranya, cabai, tomat, kangkung, sawi, pakcoy, selada, padi, hingga bawang merah dan bawang putih.

Bahkan, di Lorong Wisata juga sudah berkembang dengan adanya budidaya ikan lele, ikan nila, dan lobster air tawar yang dikelola masyarakat setempat.

“Kota Makassar menjalankan berbagai upaya untuk menekan laju inflasi. Program lorong wisata salah satunya, kita tanam cabai, padi, hingga bawang merah sebagai upaya pengendalian inflasi,” katanya.

Selain itu, Pemkot Makassar juga sudah memiliki mobil pengendali inflasi yang dioperasikan sejak 2018 lalu. Ke depan, mobil ini gencar melakukan operasi pasar di berbagai momen.

“Kita sangat berharap langkah-langkah strategis ini dapat membantu pemerintah menekan laju inflasi, dan kita juga harap program lorong wisata ini bisa menjadi percontohan secara nasional,” tutup Danny. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top