Catatan Redaksi
SEJARAH baru sepak bola terus tercatat di Indonesia. Mulai dari level tim nasional, klub, dan daerah.
Sederet nama pelatih top memiliki catatan menarik tersebut. Mereka adalah Indra Sjafri, Bernando Tavarez, dan Sofyan Haeruddin. Tiga sosok pelatih berprestasi di Indonesia dalam kurun waktu terakhir ini.
Ketiga pelatih tersebut mampu memberi gebrakan prestasi sepak bola Indonesia.
Lantas catatan apa yang menarik dari ketiga pelatih tersebut saat menangani tim. Salah satunya yang pasti kemenangan dan juara.
Ketiga pelatih tersebut menjadi sosok yang paling sering memenangi partai final bersama tim yang diasuhnya.
Keberhasilan Indra Sjafri mengantarkan Timnas Indonesia U-19 menjuarai Piala AFF U-19 membuat pengurus PSSI memberi kepercayaan kepadanya untuk melatih tim yang sama ke kualifikasi Piala AFC U-19 yang akan berlangsung Oktober 2013.
Hasilnya dalam kualifikasi itu, Indonesia finis dengan menempati posisi teratas grup G mengungguli macan Asia, Korea Selatan, Filipina, dan Laos.
Bernando Tavarez-Sofyan Haeruddin. foto: istimewa
Terkini, Indra Sjafri mengantarkan Timnas Indonesia keluar sebagai juara atau meraih emas cabang olahraga sepak bola SEA Games Kamboja 2023 setelah berpuasa selama 32 tahun dan sangat fenomenal bisa mengalahkan raksasa Asia Tenggara, Thailand di final dengan skor 5-2, Selasa (16/5/2023) malam.
Prestasi PSM Makassar, Bernardo Tavares, menjadi perhatian para pecinta sepak bola Tanah Air.
Ia resmi ditunjuk sebagai pelatih anyar PSM Makassar untuk menggantikan Joop Gall yang dipecat klub berjuluk Juku Eja tersebut pada akhir musim Liga 1 2021-2022 lalu atau lebih tepatnya pada 10 April 2022.
Kedatangan Bernardo Tavares ini, mampu membawa PSM Makassar sebagai juara BRI Liga 1 2022-2023.
Usai sudah penantian 23 tahun Juku Eja untuk kembali menjadi yang terbaik di kancah sepak bola nasional.
Sementara, Sofyan Haeruddin, yang biasa dipanggil dengan Coach Fyan, juga mampu mengobati penantian panjang Kota Makassar menjadi yang terbaik cabang olahraga sepak bola di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke XVII Sulsel, sebelumnya bernama Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sulsel.
30 tahun menanti medali emas akhirnya bisa direbut kembali Makassar pada Porprov Sulsel XVII 2022 yang berlangsung di Kabupaten Sinjai-Kabupaten Bululumba.
Di laga final cabang olahraga sepak bola, kontingen Kota Makassar menaklukkan Kabupaten Maros melalui adu penalti dengan skor 5-4 (0-0) pada laga yang berlangsung di Stadion H Andi Bintang Kabupaten Sinjai, 2 November 2022 lalu.
Kesuksesan Makassar mengakhiri dahaga puasa medali emas ini, tidak lepas dari sentuhan tangan dingin sang pelatih Sofyan Haeruddin.
Sofyan Haeruddin-Ananda Raehan. foto: istimewa
Pria kelahiran Bulukumba, 21 Maret 1974, menjabat sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan merangkap sebagai guru PJOK di SMP Negeri 18 Makassar, salah satu sekolah menengah pertama yang favorit di Kota Makassar.
Beliau menamatkan pendidikan S1-nya di IKIP Ujungpandang pada 1998 dan melanjutkan S2-nya di UNM Makassar dan selesai pada 2010.
Terjun di dunia kepelatihan di usianya yang terbilang muda, Sofyan Haeruddin bisa jadi mendobrak dunia sepak bola, khususnya di Kota Makassar dan Sulsel.
Selama sepuluh tahun berkarier sebagai pelatih, khususnya di Makassar sudah mencatatkan beberapa kali juara, meski keberhasilan memenangi trofi tak sebanyak Indra Sjafri dan Bernardo Tavarez, tapi setidaknya CSH21 mampu memberikan warna baru ilmu kepelatihan level daerah di Sulsel.
Ketiganya pun punya strategi dibarengi tuah yang sama dalam melakukan rotasi pemain yang tepat di masa-masa krusial untuk meraih kemenangan.
Ketiga pelatih tersebut pun punya chemistry dalam penentuan formasi tim yang akan dimainkan, dengan sama-sama mengandalkan dan menempatkan posisi yang tepat bagi Ananda Raehan.
Dimana, Ananda Raehan, yang baru saja mengantar Timnas Indonesia asuhan Indra Sjafri meraih emas cabang olahraga sepak bola SEA Games Kamboja 2023, juga menjadi andalan Bernando Tavarez saat membawa PSM Makassar menjadi kampiun BRI Liga 1 2022-2023, dan jadi anak emas Sofyan Haeruddin yang memoles talenta emasnya saat Pra Porprov Sulsel lalu, sebelum dikontrak PSM Makassar. (***)
