PLUZ.ID, MAKASSAR – Sedikitnya 46 bangunan samping Pertamina, Jl Sabutung, ditertibkan Pemerintah Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar. Pasalnya, bangunan tersebut berada atau masuk dalam kawasan berbahaya dimana tempat itu merupakan lokasi arus distribusi bahan bakar.
Camat Ujung Tanah, Amanda Syahwaldi, menyampaikan, pihaknya telah melakukan sosialisasi penertiban ke penghuni bangunan samping Pertamina. Berdasarkan data, ada sekitar 40-an bangunan berdiri tepat di tembok Depo Pertamina. Selain itu, ada sekira 20-an bangunan di Jl Kalimantan.
“Jadi bangunan ini liar, sementara mereka yang tinggal disana adaji rumahnya. Kemudian, bangunan di Jl Kalimantan dan Jl Sabutung yang mau ditertibkan berdiri di atas drainase dan jalan masuk ke kawasan Pertamina,” ujar Amanda Syahwaldi, Senin (3/6/2024).
Manda, sapaan akrab Amanda Syahwaldi, menyampaikan, kondisi bangunan Depo Pertamina di Jl Sabutung sama di Plumpang, Jakarta. Dimana, Depo Pertamina berpotensi meledak dengan mengakibatkan banyak warga meninggal dunia. Mereka yang terlibat di dalamnya menjadi tersangka karena dianggap tidak diperlukan.
“Ini yang kita tidak mau. Mending kita tertibkan sekarang daripada nanti ada kejadian. Kita tidak minta-minta, sehingga kita lebih baik mencegah dari sekarang,” ungkapnya.
“Lamami sudah saya sampaikan, ini kawasan berbahaya. Kami juga sudah sampaikan surat teguran. Mereka yang tinggal di Jl Kalimantan memang orang luar, sementara penghuni bangunan di Jl Sabutung Buntu itu, mereka orang Kelurahan Tamala’ba,” tambahnya.
Manda menegaskan, tak ada relokasi usai penertiban bangunan. Sebab, kawasan itu, merupakan drainase dan jalan. Dikuatirkan mereka yang tinggal disana akan menambah kesan kumuh.
“Kita hanya mau kembalikan fungsi drainase dan jalan. Mereka tinggal di atas drainase, kemungkinan BAB (Buang Air Besar)-nya di situ, nanti tambah kumuh. Kita tidak mau Kecamatan Ujung Tanah semakin kumuh,” jelasnya. (***)