PLUZ.ID, DENPASAR – Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menghadiri Forum Indonesia Afrika II, yang dirangkaikan High Level Forum Multi Stakeholder Partnership di Denpasar, Bali, 1-3 September 2024
Taruna Ikrar mengatakan, alah satu kegiatan penting telah dilakukan, yakni penandatangan Memorandum of Uderstanding (MoU) BPOM dengan Food and Drug Administration (FDA) Tanzania, Selasa (3/9/2024).
Taruna mengatakan, kerja sama kedua negara ini, sangat strategis bagaimana produk medis, termasuk obat-obatan,m vaksin, produk darah, diagnostik, dan perangkat medis sangat penting untuk pemberian layanan kesehatan di semua negara, baik Tanzania maupun Indonesia.
“Setiap negara membutuhkan pasokan produk medis yang aman, berkhasiat, berkualitas baik, dan terjangkau untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan perawatan pasien sesuai standar WHO,” ujar taruna.
Menurutnya, sistem regulasi yang baik dan efektif diperlukan untuk memastikan kualitas, keamanan, dan kemanjuran produk medis dan untuk promosi perdagangan dan kemajuan sosial ekonomi.
“Produk medis sangat diatur, karena peran penting yang dimainkannya dalam masyarakat dan kompleksitas, dan terkadang kontroversi, yang terkait dengan penilaian keamanan, kualitas, kemanjuran, dan efektivitasnya. Oleh karena itu, semua negara perlu memiliki Badan Pengatur Obat Nasional (NMRA) yang efektif dan efisien, kalau di Indonesia ada Badan Pengawasan Obat dan makanan (BPOM) dan di Tanzania Food and Drug Administration,” beber Taruna Ikrar. (***)