PLUZ.ID, JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, menerima penghargaan dari salah satu televisi swasta nasional dengan kategori Daerah Peduli Pengendalian Inflasi di The Tribata Hotel, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Bahtiar usai menerima penghargaan yang diserahkan langsung Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, berterima kasih atas penghargaan yang diberikan, ke depannya ini menjadi motivasi untuk lebih bekerja lebih baik demi kepentingan masyarakat dan untuk mensejahterakan masyarakat.
“Terima kasih kerja keras dan kekompakan tim inflasi Sulbar dan tim inflasi kabupaten, seluruhnya tanpa terkecuali. Saya hanya mewakili karya-karya terbaik kawan semuanya,” tutur Bahtiar.
Ia pun berharap, kolaborasi dan kerja sama terbangun seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi vertikal, TNI/Polri, pemerintah kabupaten tetap terjaga, termasuk dalam kesuksesan pengendalian inflasi.
Terkait upaya pengendalian inflasi di Sulbar, Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah melakukan intervensi berbagai sektor melalui sejumlah program, misalnya pada Dinas Kelautan dan Perikanan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulbar, Suyuti Marzuki , mengutarakan, terkendalinya inflasi di Sulbar tidak terlepas dari peran utama sektor kelautan dan perikanan.
“Berdasarkan data yang kami himpun, intervensi sektor Kelautan dan Perikanan di bulan April dinilai berhasil menekan inflasi secara signifikan,” katanya.
Suyuti mengutarakan, komoditas ikan, seperti cakalang, layang, dan bandeng memberikan kontribusi yang paling besar dalam menurunkan inflasi. Sehingga sektor perikanan bukan hanya berperan penting, tetapi dapat dikatakan sebagai penentu utama dalam pengendalian inflasi di Sulbar.
“Dengan intervensi yang tepat, kita berhasil mengelola harga komoditas perikanan, sehingga deflasi tercapai dan nilai tukar nelayan tetap stabil. Keberhasilan ini juga dibantu dengan upaya pencatatan harga ikan kabupaten harian dan per tiga harian,” kata Suyuti.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Provinsi Sulbar, Waris Bestari, mengatakan, upaya lain dilakukan dalam pengendalian inflasi di daerah adalah melakukan gerakan pangan murah. Melalui kebijakan Pj Gubernur, gerakan pangan murah dilakukan lebih masif rutin setiap Minggu.
“Pj Bahtiar telah mendorong agar gerakan pangan murah dapat dilakukan empat kali dalam sepekan,” kata Waris.
Selain itu, sebagaimana arahan Bahtiar, agar dalam melaksanakan gerakan pangan murah senantiasa berkoordinasi dengan Forkopimda dan tim pengendalian inflasi, baik di tingkat provinsi dan kabupaten. (***)