search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Seto Berhasil Pimpin Sinjai, Berani Maju di Pilwalkot Makassar

doelbeckz - Pluz.id Selasa, 24 September 2024 16:03
Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi. foto: istimewa
Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi. foto: istimewa

PLUZ.ID, MAKASSAR – Andi Seto Gadhista Asapa resmi melenggang sebagai kontestan Pilwalkot Makassar 2024.

Seto adalah Calon Wali Kota Makassar termuda, usia 40 tahun. Berbagai pencapaian selama masa kepemimpinannya di Kabupaten Sinjai pada periode 2018-2023, menjadi modal kuat Seto untuk memimpin Kota Makassar selama lima tahun ke depan.

Keputusan Seto bertarung di Pilwalkot Makassar tergolong berani. Sebab, lazimnya seorang kepala daerah yang baru menjabat satu periode di suatu daerah, hampir pasti kembali maju untuk periode kedua. Tapi, Seto justru putar haluan. Pencapaiannnya selama lima tahun memimpin Kabupaten Sinjai menjadi pengalaman untuk mengabdi di tanah kelahirannya, Kota Makassar.

Apa saja capaian anak muda ini memimpin Sinjai? Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Seto berhasil menggenjot pertumbuhan ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sinjai. Selain itu, angka kemiskinan dan pengangguran dapat ditekan.

Pada awal kepemimpinannnya di Kabupaten Sinjai, tingkat pengangguran pada 2018 berada diangka 1,95 persen dan naik menjadi 2,65 persen di 2020 akibat pandemi Covid-19. Namun, Seto mampu mengatasi tantangan tersebut dan menurunkan angka pengangguran menjadi 1,69 persen pada Agustus 2023.

Selain itu, tingkat kemiskinan di Sinjai juga mengalami penurunan signifikan. Di awal masa jabatannya, tingkat kemiskinan berada di angka 9,28 persen, dan pada Maret 2023 berhasil turun menjadi 8,55 persem. Pencapaian ini menjadi bukti efektivitas program-program pengentasan kemiskinan yang diimplementasikan Seto.

Begitupun dengan pertumbuhan ekonomi Sinjai yang terus meningkat. Pada 2020, pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 1,55 persen saat pandemi Covid-19 menghantam perekonomian dunia. Namun, angka ini lalu melonjak tajam menjadi 4,87 persen pada 2022 dan mencapai 5,71 persen di 2023. Hal ini menunjukkan keberhasilan kebijakan yang diterapkan dalam memperkuat ekonomi lokal.

Seto juga berhasil memperbaiki kesenjangan distribusi pendapatan di Sinjai, yang tercermin dalam angka Gini Ratio. Pada 2018, Gini Ratio berada di angka 0,369, menandakan ketimpangan yang cukup tinggi. Kondisi ini berlanjut akibat pandemi menjadi 0,372 di 2020.

Seto mampu memulihkan situasi pada 2022. Angka Gini Ratio turun menjadi 0,357 dan terus membaik pada 2023 dengan angka 0,345. Penurunan ini menunjukkan adanya peningkatan pemerataan ekonomi di bawah kepemimpinan Seto melalui program berbasis potensi yang dimiliki Kabupaten Sinjai.

Tidak hanya ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sinjai juga mencatat peningkatan signifikan selama masa kepemimpinan Andi Seto. Pada tahun 2018, IPM Sinjai berada di angka 66,24, dan pada 2023 meningkat menjadi 71,20. Peningkatan ini mencerminkan kemajuan dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Hal ini tidak terlepas dengan program perlengkapan sekolah gratis bagi siswa SD dan SMP, serta pelayanan kesehatan gratis yang hanya mempersyaratkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) setempat.

Atas berbagai capaian tersebut, Seto meraih 57 penghargaan, baik internasional, nasional, dan tingkat provinsi. Salah satunya adalah penghargaan dari Microsoft Asia Pasifik atas inovasi pembelajaran digital metode Case Study Colaboration (CSC).

Dengan modal pencapaian yang signifikan selama menjabat di Sinjai, Andi Seto kini berharap dapat membawa perubahan di Makassar, kota kelahirannya. Kesuksesannya di Sinjai diharapkan menjadi bekal untuk mewujudkan ‘Makassar Nyaman’.

“Kami sudah melakukan yang terbaik untuk Sinjai, dan Insyaallah pondasi yang sudah kami letakkan tinggal dilanjutkan oleh pemimpin selanjutnya. Pembangunan ini bukan hasil kerja selama lima tahun saja, melainkan sudah dimulai sejak lama dan kini tinggal disempurnakan,” ujar Seto.

Kini, Seto ingin mengabdikan dirinya di Kota Makassar, tanah kelahiran dan tempat ia tumbuh besar. Sikap pengabdian ini diajarkan kedua orang tuanya, almarhum Andi Rudiyanto Asapa dan Felicitas Tallulembang. Ayahnya adalah seorang pengacara yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Sinjai, sementara ibunya adalah seorang dokter yang memulai karier sebagai dokter umum di Takalar dan pernah menjadi Direktur Rumah Sakit di Sinjai.

“Saya bangga dengan orang tua saya, mereka adalah sosok yang mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat. Ini yang selalu mereka ajarkan kepada saya: hidup bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk memberi manfaat bagi banyak orang,” ungkap Seto.

Menurutnya, jika di Sinjai ia telah berbuat kebaikan untuk 262.000 jiwa penduduk, maka di Makassar, ia berharap bisa memberikan manfaat bagi 1,4 juta penduduk.

“Dengan pengetahuan, pengalaman, dan niat baik, Insyaallah kebermanfaatan yang saya bawa bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” jelas Calon Wali Kota Makassar nomor urut 2 ini. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top