search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Taruna Ikrar Beri Kuliah Umum di Harvard University

Era Baru Pengobatan Kanker Berbasis Farmakologi Sel dan Genetik
doelbeckz - Pluz.id Selasa, 19 November 2024 22:00
KULIAH UMUM. Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, memberikan kuliah umum di hadapan guru besar, dosen, dan mahasiswa di Harvard Medical School, Harvard University, tepatnya di Aula Massachusetts General Hospital, Boston, USA, Selasa (19/11/2024). foto: istimewa
KULIAH UMUM. Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, memberikan kuliah umum di hadapan guru besar, dosen, dan mahasiswa di Harvard Medical School, Harvard University, tepatnya di Aula Massachusetts General Hospital, Boston, USA, Selasa (19/11/2024). foto: istimewa

PLUZ.ID, AMERIKA SERIKAT – Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, memberikan kuliah umum di hadapan guru besar, dosen, dan mahasiswa di Harvard Medical School, Harvard University, tepatnya di Aula Massachusetts General Hospital, Boston, USA, Selasa (19/11/2024).

Taruna membahas dan menjelaskan era baru pengobatan kanker berbasis farmakologi sel dan genetik.

“Farmakologi terapi berbasis sel dan genetik merupakan sebuah upaya terapeutik spektakuler yang akan menjadi teknik pengobatan terpenting dalam pengobatan penyakit degeneratif dan penyakit keganasan di masa depan, terutama untuk kanker dan kelainan bawaan atau genetik,” ujarnya.

Taruna mengatakan, penerapan terapi ini, telah menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan dan sebagian masih dalam tahap penelitian untuk memastikan keamanannya serta efektivitas, serta mengurangi adverse reactions.

Melihat kenyataan pada uji klinis glioblastoma atau kanker otak, di masa depan terapi sel dan genetik menjadi penemuan terpenting dalam sejarah pengobatan dunia kedokteran.

Dengan demikian papar taruna, hal ini menjadi harapan baru bagi jutaan penderita penyakit herediter dan degeneratif yang selama ini tidak ada obatnya.

Namun, investigasi jangka panjang juga diperlukan untuk memastikan sel basal yang ditransplantasikan bebas dari mutasi, bahwa sel tersebut tertanam secara stabil dan fungsi otak dapat dipertahankan.

Studi selanjutnya untuk menyelidiki dan memperbaiki temuan yang dibahas dalam ulasan ini, diperlukan untuk memvalidasi kelayakan terapi berbasis sel untuk pengobatan glioblastoma.

“Demikian pula, perlunya studi lebih lanjut tentang aplikasi transisi gen dan terapi berbasis sel ke perawatan klinis pada berbagai kelainan degeneratif dan penyakit keganasan kanker lainnya,” jelas salah satu ilmuwan dunia ini. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top