PLUZ.ID, MAMUJU – Penghujung tahun 2024, Bank Indonesia (BI) melaksanakan pertemuan tahunan serentak di seluruh wilayah Indonesia, bahkan ke luar negeri, Jumat (29/11/2024).
Di Provinsi Sulbar sendiri, pertemuan tahunan yang dilaksanakan BI berlangsung di Hotel Grand D’Maleo Mamuju, Sulbar, dihadiri Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulbar, Amujib, Forkopimda hingga mitra strategis, salah satunya adalah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
Kepala Deputi Perwakilan BI Sulbar, M Romdhon, mengungkapkan, pertemuan tahunan diselenggarakan untuk memproyeksi apa saja yang akan terjadi di 2025 mendatang, khususnya di sektor perekonomian.
“Termasuk juga, prospeknya dan di 2024 ini, apa saja pencapaian yang telah dilakukan Bank Indonesia,” kata Romdhon.
Dalam pertemuan tahunan itu, Sulbar kembali menerima penghargaan sebagai provinsi dengan peringkat kedua di bawah
Sulsel dalam rangka pelaksanaan digitalisasi sistem pembayaran se-Pulau Sulawesi.
“Jadi, ini memang capaian yang sangat membanggakan, karena memang kalau mau ke peringkat satu agak susah yah, karena memang dominasi Sulsel cukup kuat di Pulau Sulawesi,” ungkapnya.
Romdhon juga mengungkapkan, salah satu tujuan pelaksanaan kegiatan pertemuan tahunan BI ini, adalah kembali mendukung UMKM yang bisa dibina dan bisa diberdayakan hingga sampai ke ekspor.
“Jadi memang, sekali lagi sesuai dengan arahan Gubernur BI dan Presiden Prabowo Subianto, bahwa sinergi adalah salah satu kunci. Jadi sekali lagi, itu akan dibawa ke seluruh kantor perwakilan, khususnya akan menggandeng stakeholder, mitra strategis untuk mencapai tujuan dan fungsi BI di daerah,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Amujib menjelaskan, pertemuan tahunan BI ini, telah memberikan gambaran kepada seluruh pihak, bagaimana kondisi Sulbar, khususnya terkait dengan perekonomian.
“Dan, itu menjadi bagian atau bahan kami dalam pembuatan kebijakan-kebijakan tahun-tahun berikutnya. Dengan pertemuan tahunan BI ini, banyak hal yang bisa didapatkan, mulai dari kondisi internasional, kondisi nasional dan kondisi regional atau kondisi lokal di kita,” tutur Amujib. (***)