search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Pj Gubernur Sulbar Tinjau Harga Komoditas di Pasar dan Laksanakan GPM

doelbeckz - Pluz.id Kamis, 12 Desember 2024 18:05
PENINJAUAN. Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, meninjau harga bahan pokok di pasar jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kamis (12/12/2024). foto: istimewa
PENINJAUAN. Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, meninjau harga bahan pokok di pasar jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kamis (12/12/2024). foto: istimewa

PLUZ.ID, MAMUJU – Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, meninjau harga bahan pokok di pasar jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kamis (12/12/2024).

Turut mendampingi Wakapolda Sulbar, Danlanal, Perwakilan Korem 142/Tatag, Kabinda, Bank Indonesia (BI), Kepala Dinas Ketapang Sulbar, dan jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar.

Usai meninjau harga di pasar Bahtiar juga mendatangi Gerakan Pangan Murah (GPM) atau pasar murah di Lapangan Rangas Mamuju.

Hal ini, dilakukan agar harga bahan pokok tidak mengalami kenaikan signifikan menjelang Natal dan Tahun Baru.

Salah satu pengusaha di pasar, Afdal, mengatakan, harga bahan pokok saat ini masih dalam keadaan normal. Ada kenaikan, namun tidak terlalu signifikan.

“Sementara ini harga bahan pokok masih normal. Adapun yang naik hanya telur, tapi tidak tinggi dimana sebelumnya Rp48 ribu sekarang Rp50 ribu, kalau beras naiknya Rp200 rupiah per kilonya,” kata Afdal.

Sedangkan, Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, mengungkapkan, peninjauan dan pengendalian dilakukan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dan Mendagri baru-baru ini di pusat.

“Dua hari ini kita benar-benar mengecek pergerakan atau stabilisasi harga pangan sesuai instruksi Presiden RI dan Mendagri. Alhamdulilllah, secara umum inflasi Sulbar cukup bagus diangka 1,18 persen,” ucap Bahtiar.

Ia menambahkan, memang November 2024 terjadi deflasi di beberapa komoditi yang produksinya meningkat, seperti ikan layang hingga beras.

“Kami cek langsung kemarin gudangnya cukup stoknya baik itu beras maupun minyak. Harga dipasar juga ini semua komoditi cukup stabil hanya bawang merah naik sedikit. Mudah-mudah akhir tahun ini bisa melimpah produksinya,” kata Bahtiar.

Namun, secara umum kenaikan komoditi ini masih sebatas normal, seperti bawang dari Enrekang dijual Rp25 ribu dan dijual di pasar Rp 35 ribu.

“Jadi masih wajar kenaikannya, cabe rawit juga normal. Ini harus kita jelaskan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) persentasi pergerakannya tinggi, itu karena deflasi tadi produksinya banyak harganya menuju normal makanya persentasenya tinggi, seperti tadi kita cek harga daging ayam ras per kilonya normal Rp 40 ribu,” jelasnya.

Makanya, sesuai arahan Presiden hulunya masalah ini diselesaikan, dimana Sulbar harus produksi sendiri, seperti cabai di Majene dan Polman tinggal ditambah dengan bantuan.

“Sebenarnya ini bisa kita selesaikan, sama halnya masih ada dua kabupaten belum ada gudang Bulog, yakni Mamasa dan Mamuju Tengah,” ujarnya.

Termasuk, belum adanya gudang basa untuk menampung komoditi, seperti cabai bawang, tomat, dan komoditas lainnya.

“Kita harap ke depannya hulunya diselesaikan, sehingga perlu dibantu pemerintah pusat. Jadi kondisi ini harus ditahu pusat agar bisa dibantu,” jelasnya.(***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top