search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Pemprov Sulbar Kepincut Kembangkan Cabai Katokkon Toraja

Pj Gubernur Sulbar Kunjungi Smart Farming Cabai Katokkon Toraja
doelbeckz - Pluz.id Senin, 10 Februari 2025 19:46
KUNJUNGAN. Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, bersama rombongan mengunjungi Smart Farming Cabai Katokkon di Kabupaten Toraja Utara (Torut), Sulsel, Minggu (9/2/2025). foto: istimewa
KUNJUNGAN. Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, bersama rombongan mengunjungi Smart Farming Cabai Katokkon di Kabupaten Toraja Utara (Torut), Sulsel, Minggu (9/2/2025). foto: istimewa

PLUZ.ID, RANTEPAO – Usai bertemu warga Kecamatan Tabang, Mamasa, Sulbar, rombongan Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Toraja Utara (Torut), Sulsel, Minggu (9/2/2025).

Di daerah yang memiliki budaya yang sama dengan Mamasa, Sulbar tersebut, rombongan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar melihat Smart Farming Cabai Katokkon yang dikelola Kelompok Tani Toraja Utara dan Tana Toraja.

Katokkon merupakan cabai endemik yang hanya diproduksi Toraja, namun nilai jualnya telah mensejahterakan petani.

Hal inilah yang membuat kepincut untuk mengembangkan hal serupa di Mamasa, Sulbar yang tak jauh dari Toraja.

Rombongan Pemprov Sulbar diterima
Penanggung Jawab Smart Farming Cabai Katokkon, Sudirman dan Silvi Penyuluh Pertanian dari Tana Toraja.

Mereka menjelaskan, budidaya cabai Katokkon merupakan endemik khas Toraja yang banyak ditemui dan ditanam warga Toraja. Khusus mereka, kebunnya sudah modern dalam bentuk smart farming.

Hasil jualan cabai Katokkon ini, selain untuk memenuhi kebutuhan lokal di Toraja juga mereka kirim ke Pulau Jawa. Harga Katokkon rata-rata Rp65 ribu per Kilogram (Kg), sementara dalam satu pohon dapat menghasilkan produksi 3 hingga 4 kg.

“Tidak ada kerugian Pak menanam cabai ini. Bayangkan sekali panen 4 kilo dikali 64 ribu. Sementara, biaya menanam satu pohon hanya Rp25 ribu,” ujar Silvi.

Selain Kepala OPD yang ikut dalam studi tiru ini, juga Ketua Petani Milenial Mamuju, Sulbar, Fadil.

Pada kesempatan tersebut, Fadil beberapa kali berdiskusi dengan Pengelola Smart Farming termasuk cara pengelolaan apakah memiliki kesamaan dengan cabai biasa.

“Great Katokkon-nya sangat layak. Nilai nya A. Pantas,” ujar Fadil.

Sementara, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Provinsi Sulbar, Bau Akram Dai, yang ikut dalam studi Katokkon tersebut, menyatakan, tertarik dalam proses pengembangan cabai ini, meskipun Katokkon merupakan cabai khas di Toraja. Namun, tak menutup kemungkinan dapat pula dikembangkan di Sulbar khususnya Mamasa.

“Ciri khasnya dan kemasannya, sehingga dapat menjadi contoh bagi pengembangan di Sulbar untuk peningkatan home industry bagi warga dan petani cabai di Sulbar” kata Bau Akram Dai, Senin (10/2/2025).

Menurutnya, pengembangan cabai di Sulbar tidak sekadar menjual cabainya, namun juga dapat menjadi industri rumahan yang akan dikembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), seperti yang sejumlah petani telah lakukan di Toraja.

“Menarik. Ini merupakan apresiasi Bapak Pj Gubernur membawa kami beberapa OPD ke Toraja Utara, perkebunan Katokkon ini,” tandasnya. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top