PLUZ.ID, PASANGKAYU – Warga Pasangkayu, Sulbar semakin antusias untuk bertani budidaya hortikultura jenis pisang cavendish.
Hampir setiap pekan ada saja warga yang menanam cavendish secara mandiri yang bekerja sama dengan perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), seperti terlihat, Kamis (13/2/2025).
Salah satu agenda kunjungan kerja Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin dan rombongan di Kabupaten Pasangkayu, yakni menghadiri penanaman pisang cavendish di Desa Ako, Kecamatan Pasangkayu dan Desa Pedanda Kecamatan Pedongga, Kabupatan Pasangkayu.
Sebagai kepala daerah yang memperkenalkan tanaman ekspor ini, Bahtiar diminta petani untuk memulai menanam pisang di kebun miliknya.
Hadir dalam penananam perdana ini,
sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar, seperti Asisten II yang juga Kepala Dinas DKP Suyuti Marzuki, Kepala Inspektorat M Natsir, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Mifthar, Kadis Ketahanan Pangan Abd Waris, Kepala Kesbangpol Herdin, Kadis Perkim Syahruddin, Kadis Kominfopers Mustari Mula, Plt Kepala Satpol PP Akhsan, Kadishub Maddareski, Kadis KLH Zulkifli, Kadis UMKM Bau Akram, Kadis Kehutanan Andi Aco Takdir serta Sekda Pasangkayu dan camat setempat.
Burhanuddin, petani pisang cavendish Desa Ako bercocok tanam pisang cavendis di atas lahan seluas 1 hektare.
Dalam proses penanaman tersebut, juga dihadiri pendamping sekaligus perusahaan offtaker PT Citra Aghri Pratama (CAP) yang selama ini melakukan pendampingan terhadap petani pisang cavendis di Sulsel dan Sulbar.
Ia yakin usahanya kali ini, dapat sukses sebab mendapat perhatian dari pendampingan. Termasuk melibatkan perbankan untuk penyedia modal.
“Dulu saya menanam cokelat dan juga sawit. Tapi untuk satu hektar ini saya akan menanam pisang cavendis. Semoga dapat sukses dan sejahterakan petani,” katanya.
Burhanuddin menanam pisang setelah mendapat kucuran KUR dari Bank Sulselbar. Sebelum disetujui, perbankan melakukan kerja sama dengan pihak perusahaan offtaker untuk memastikan kondisi lahan dan penjualan pisang jika telah panen.
Sementara, Kepala Desa Pedanda, Wahyum, menyatakan, dirinya tertarik menanam pisang cavendish setelah mendengar arahan dari Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin.
“Yah, saya dapat info dan penjelasan dari Pak Gubernur Bahtiar. Lalu ditambah lagi dari penyuluh, sehingga saya mulai menanam pisang,” ungkap Wahyum yang menyiapkan 1 hektare lahan di desanya.
Sebelum mengajak rombongan Pj Gubernur menanam pisang, Wahyuni telah menanam sekitar seribuan pohon pisang yang ia dapatkan dari PT Citra Aghri Pratama (CAP). Kondisi pisang yang telah ditanam sejak sepekan lalu terlihat tumbuh subur.
Sementara, Bahtiar Baharuddin menyambut gembira saat menghadiri penanaman cavendish di dua lokasi tersebut, apalagi melibatkan pihak perbankan.
“Usaha pertanian tidak mungkin lagi kita berharap dari bantuan pemerintah. Ada KUR yang bisa kita manfaatkan sambil mendidik masyarakat kita. Seperti di Sulbar yang tahun lalu dialokasikan Rp3 triliun untuk petani. Dan, inilah dimanfaatkan petani cavendish, dimana tetap ada pendampingan,” ujar Bahtiar di tenga-tengah petani cavendish Pasangkayu.
“Terima kasih Bank Sulselbar yang telah memfasilitasi petani,” tambahnya.
Ia yakin usahanya kali ini, dapat sukses, sebab mendapat perhatian dari pendampingan. Termasuk melibatkan perbankan untuk penyedia modal.
Menurut Sukawati, pihak perusahaan PT CAP selaku offtaker, sudah terdapat 100 hektare lahan di Pasangkayu yang telah ditanami pisang cavendish oleh para petani yang didampingi.
Ada yang secara mandiri, tetapi sebagian besar melalui KUR Bank Sulselbar. Rata-rata petani yang didampingi PT CAP di Pasangkayu, pisang cavendish tergolong tumbuh subur, sehingga ia yakin petani cavendish di Pasangkayu akan sukses. (***)