PLUZ.ID, MAMUJU – Program menanam pisang cavendish yang digalakkan Bahtiar Baharuddin saat pertama kali bertugas sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Mei 2024 lalu, kini mulai dirasakan hasilnya oleh petani di Sulbar.
Setidaknya empat petani yang mulai berkebun menanam pisang cavendish di Kalukku, Bonehau, dan Karossa, Juli dan Agustus 2024.
Setelah Sulsel yang mengekspor hasil pertanian jenis pisang cavendish, maka menyusul Provinsi Sulbar yang akan mengirim hasil tanaman pisang cavendish keluar Sulbar.
Rencananya empat kawasan yang akan panen perdana pisang cavendish di Sulbar pada Maret 2025.
Jika melihat perkembangan hasil buahnya sampai pertengahan Februari 2024, maka harganya dapat mencapai Rp40.000 per Kilogram (Kg). Jika dirata-ratakan, maka 1 Hektare (Ha) petani akan mencapai hasil Rp280 juta.
Offtaker dari PT Citra Aghri Pratama (CAP) yang selama ini mendampingi petani menyatakan, pihaknya sudah siap menjemput hasil panen petani pada Maret 2025.
“Yang pastinya hasil panen petani kami semua diambil, Pak. Pada saat panen itu di lahan petani langsung packeging, Pak,” ujar Sukawati dari PT CAP yang sementara ini sedang mendampingi petani di Sulbar.
Nantinya, hasil 4 Ha senilai kurang lebih Rp1 miliar tersebut, akan dikirim ke Kota Makassar, Sulsel.
“Sementara kita akan kirim ke Makassar, sebab permintaan pasar lokal di Makassar juga cukup besar, Pak,” jelasnya.
Sementara, petani di empat lokasi tersebut, menyambut gembira atas keberhasilan mereka dalam menanam pisang cavendish.
Mereka mengaku sempat ragu terutama mengenai pasarannya, apalagi jenis pisang tersebut merupakan tanaman baru bagi masyarakat Sulbar.
“Saya senang karena sudah mau panen pisang cavendiah. Insya Allah, akan berhasil. Sisa dipetik dan dibeli langsung perusahaan di kebun kami. Jadi tak ada lagi keraguan,” ujar Ilham, dari Desa Beru-beru, Kecamatan Kalukku.
“Terima kasih Pak Pj Gubernur Bahtiar yang telah memperkenalkan pisang cavendish di Sulbar,” tambah Ilham.
Senada dengan Ilham, seorang petani dari Bonehau, Feroz, juga mengaku, akan memasuki musim pertamanya pada Maret 2025. Hal tersebut ia ketahui setelah mendapat kepastian dari pihak PT CAP.
“Pertama-tama senang ya, Pak. Terima kasih Pak Pj Gubernur Pak Bahtiar sudah mendorong kami petani menanam pisang jenis ekspor ini,” ucap Feroz.
Selain di Bonehau seorang petani dari Tasokko akan memasuki panen perdana, Maret 2025.
“Alhamdulillah, Pak. Akhirnya, kami akan panen. Kenang kenangan dari Pak Pj Bahtiar yang memperkenalkan pisang cavendish kepada kami,” kata Muhraini.
Selain petani yang akan panen pisang cavendish di lokasi tersebut, akan menyusul petani pisang cavendish lain yang akan panen mulai Maret dan seterusnya.
Sekadar informasi, khusus untuk Kabupaten Pasangkayu dan Kabupaten Pasangkayu petani sudah menanam pisang cavendish di atas lahan 200 hektare.
“Ada yang sistem mandiri dan melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) Bank Sulselbar,” jelas Sukawati. (***)