search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Swasembada Pangan, Uji Nurdin Terima Masukan Petani

Buka Puasa Bersama Penyuluh Pertanian
doelbeckz - Pluz.id Sabtu, 22 Maret 2025 22:34
SILATURAHMI. Bupati Bantaeng, M Fathul Fauzy Nurdin, menggelar silaturahmi bersama Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptami) di Rumah Makan Rest Area Sasayya Bantaeng, Sabtu (22/3/2025). foto: istimewa
SILATURAHMI. Bupati Bantaeng, M Fathul Fauzy Nurdin, menggelar silaturahmi bersama Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptami) di Rumah Makan Rest Area Sasayya Bantaeng, Sabtu (22/3/2025). foto: istimewa

PLUZ.ID, BANTAENG – Bupati Bantaeng, M Fathul Fauzy Nurdin, menggelar silaturahmi bersama Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptami) di Rumah Makan Rest Area Sasayya Bantaeng, Sabtu (22/3/2025).

Silaturahmi yang dirangkaikan buka puasa bersama ini, turut dihadiri Kepala Balai Besar Beternier Maros Agustia Maros (Koordinator Pendukung Program Swasembada Pangan Sulsel) Agustia dan Ketua Perhiptami Bantaeng Adi Akbar.

Selain itu, turut dihadiri Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bantaeng Rahmaniar, dan Kepala Dinas Pertanian Amriani.

Kepala daerah yang akrab disapa Uji Nurdin ini, mengatakan, dirinya akan intens melakukan rapat bersama dengan seluruh pihak terkait untuk mewujudkan program Petani Bangkit dan Program Swasembada Pangan.

“Kami siap mewujudkan Petani Bangkit dan program pusat swasembada pangan. Sehingga pertemuan seperti ini, akan banyak kita lakukan bersama seluruh pihak terkait. Karena kami tidak ingin membuat kebijakan tanpa tahu kondisi lapangan,” kata Uji Nurdin.

Kepala Daerah termuda di Sulsel ini, menambahkan, program unggulan dirinya, yakni Petani Bangkit sejalan dengan program pusat swasembada pangan. Sehingga pihaknya telah siapkan anggaran untuk mewujudkan hal tersebut.

“Akan banyak anggaran kita siapkan untuk pertanian. Salah satunya kita alokasikan anggaran untuk pupuk subsidi daerah, diluar pupuk subsidi pemerintah pusat. Untuk teknisnya kedepan nanti kita bahas bersama,” ungkap Uji Nurdin.

Sementara, salah satu penyuluh pertanian Bantaeng, Basri, mengatakan, keluhan petani salah satunya verifikasi aplikasi dalam penerimaan pupuk.

“Kalau kita bandingkan distribusi pupuk sebelumnya yang manual, jauh lebih mudah ketimbang sekarang yang menggunakan aplikasi,” ungkapnya.

Basri melanjutkan, aturan aplikasi tersebut, sering berubah atau tambah ribet dalam memberikan persyaratan untuk penerimaan bibit.

“Kenapa petani banyak tereliminasi di aplikasi. Karena nanti ditahu hasilnya setelah verifikasi mulai dari daerah sampai ke pusat. Jadi pusat yang tentukan berapa lolos dan berapa tidak lolos. Dan, masih ada lainnya,” pungkas Basri. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top