search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Pemkot Makassar dan Australia Bahas Smart City

doelbeckz - Pluz.id Kamis, 30 Oktober 2025 21:29
PERTEMUAN. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memimpin langsung Rapat Koordinasi terkait program Makassar Livable City Plan (MLCP) bersama perwakilan Ramboll Australia, ASEAN Australia Smart Cities Trust Fund (AAS CTF) serta Konsul Jenderal Australia, di Balai Kota Makassar, Kamis (30/10/2025). foto: istimewa
PERTEMUAN. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memimpin langsung Rapat Koordinasi terkait program Makassar Livable City Plan (MLCP) bersama perwakilan Ramboll Australia, ASEAN Australia Smart Cities Trust Fund (AAS CTF) serta Konsul Jenderal Australia, di Balai Kota Makassar, Kamis (30/10/2025). foto: istimewa

PLUZ.ID, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memimpin langsung Rapat Koordinasi terkait program Makassar Livable City Plan (MLCP) bersama perwakilan Ramboll Australia, ASEAN Australia Smart Cities Trust Fund (AAS CTF) serta Konsul Jenderal Australia, di Balai Kota Makassar, Kamis (30/10/2025).

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Konsul Jenderal Australia Alex Stephen, Perwakilan Ramboll, yakni Cor Merks, serta jajaran pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, antara lain Tim Ahli Pemkot Makassar Dara Nasution, Kepala Diskominfo, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta Kepala Dinas Penataan Ruang.

Pada kesempatan ini, perwakilan Ramboll, Ratna Dewi Oktaviana, selaku Sub Project Lead untuk proyek AAS CTF Makassar, sekaligus Associate Director Urban Planning Ramboll Singapura, memaparkan perkembangan serta arah kolaborasi program Smart City di Kota Makassar.

Dalam penjelasannya, Ratna menyampaikan, studi dan implementasi program Makassar Livable City Plan (MLCP) merupakan bagian dari kerja sama Pemerintah Australia melalui AAS CTF, yang didanai Asian Development Bank (ADB) dan diimplementasikan Ramboll sejak 2020 hingga 2022.

“Program ini diinisiasi sejak 2020–2021 dengan dukungan penuh Pemerintah Australia dan dikelola ADB,” paparnya.

“Ramboll berperan sebagai konsultan pelaksana yang membantu menyiapkan perencanaan kota berketahanan dan berkelanjutan,” lanjut Ratna.

Ia menambahkan, pertemuan bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, serta jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kali ini, bertujuan untuk meninjau kembali hasil dan rekomendasi MLCP yang telah disusun sebelumnya, agar dapat disesuaikan dengan arah pembangunan baru Kota Makassar di bawah visi ‘Makassar Mulia’ sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2025–2029.

Oleh sebab itu, pihaknya ingin memastikan apakah hasil studi terdahulu masih relevan dengan arah pembangunan Kota Makassar saat ini.

“Karena sekarang sudah ada visi baru (Makassar Mulia), kami ingin menyelaraskan kembali supaya program ini bisa mendukung agenda prioritas Bapak Wali Kota,” ungkapnya.

Ratna juga menyebutkan, tim Ramboll bersama AAS CTF telah melakukan serangkaian meeting dan workshop teknis dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk Dinas Tata Ruang, Diskominfo, Dinas Perumahan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, hingga PDAM.

“Tujuannya agar visi dan misi MLCP bisa diintegrasikan dengan program strategis Pemkot. Hasilnya sangat positif, banyak potensi kolaborasi antara MLCP dengan program Makassar Mulia,” jelasnya.

Menurutnya, MLCP dapat menjadi alat perencanaan strategis (planning tool) bagi Pemerintah Kota Makassar dalam mewujudkan kota yang layak huni (livable), cerdas (smart), dan berkelanjutan, serta mendukung percepatan realisasi program Lontara Plus yang digagas Pemkot.

“Jika disetujui Bapak Wali Kota, MLCP bisa menjadi tools kebanggaan Kota Makassar. Dalam dua tahun pertama, kami yakin akan ada banyak quick wins yang bisa segera dirasakan masyarakat,” katanya.

Rapat koordinasi tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat arah kerja sama internasional dalam pengembangan Makassar Smart City yang terintegrasi.

Melalui dukungan Ramboll, AAS CTF, dan ADB, Pemerintah Kota Makassar berharap mampu mempercepat transformasi menuju kota yang cerdas dan tangguh.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Pemerintah Australia dan Ramboll dalam mendukung pembangunan perkotaan Makassar.

“Tentu, bukan sekadar digitalisasi layanan, tapi juga bagaimana seluruh sektor bergerak bersama, dari tata ruang, transportasi, hingga lingkungan,” katanya.

Sebagai kota pesisir yang terus bertumbuh, Makassar tetap menjaga keseimbangan antara pembangunan dan ketahanan lingkungan.

Appi menegaskan, kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk mewujudkan tata kelola kota modern yang inklusif dan adaptif terhadap perubahan iklim.

“Kita ingin agar program ini benar-benar terasa manfaatnya bagi warga Makassar,” jelasnya. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top