Literasi Digital Sulawesi 2021
PLUZ.ID, TAKALAR – Rangkaian Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual di Takalar, Sulsel, Kamis (2/12/2021).
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah ‘Tetap Viral Tanpa Hilang Moral’.
Program kali ini menghadirkan 810 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Pendiri Kopi Milenial Zainuddin Umar, Pemengaruh Travel Nur Aina, Kreator Konten dan Jurnalis Riki Dwi Angga Saputro, serta Lembaga Abdi Masyarakat Indonesia sekaligus Penggiat Media Sosial Hasnan Ladopura. Adapun yang menjadi moderator adalah Richard Lioe dari Katadata.
Acara dimulai dengan video sambutan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.
Sesi dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Zainuddin Umar yang mengusung tema ‘Digital Skill: Positif, Kreatif, dan Aman di Internet’.
Zainuddin mengatakan, semua orang bisa menjadi siapa saja di media sosial, sehingga penting untuk menyaring semua informasi sebelum membagikan. Karena sifatnya tanpa batasan, kita juga bisa menemukan orang dari latar belakang apapun di media sosial.
“Agar aman bermedia sosial, hati-hati terhadap tautan, cek sandi, aktifkan fitur privasi, pilah permintaan pertemanan, dan nonaktifkan fitur bagikan lokasi,” pesannya.
Berikutnya, Nur Aina menyampaikan paparan tentang ‘Jejak Digital, Tips Menggunakan Media Sosial’.
Ia menyampaikan, bermedia sosial perlu etika, sehingga meninggalkan jejak digital positif. Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan di media sosial, seperti menipu atau memasarkan produk yang tidak sesuai, menimbulkan persaingan tidak sehat, dan mental merundung.
“Bijaklah dalam memanfaatkan media sosial karena apa yang sudah kita bagi akan dilihat orang lain, bahkan bisa menjadi bumerang di masa mendatang,” jelasnya.
Sebagai pemateri ketiga, Riki Dwi Angga Saputro menyajikan tema ‘Memahami Batasan dalam Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital’.
Riki mengatakan, pengguna media digital perlu memahami konsep multikulturalisme. Ketika pengguna bebas mengekspresikan haknya tanpa melihat hak orang lain, maka akan terjadi perpecahan.
“Untuk menghadapi warganet yang mengganggu, pertama pahami masalahnya, hargai argumen orang lain, jangan terburu emosi, gunakan bahasa sopan, dan jangan sebar berita bohong,” ucapnya.
Adapun, Hasnan Ladopura sebagai pemateri terakhir, membawakan tema ‘Digital Safety: Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital’.
Hasnan mengatakan, beberapa potensi bahaya terkait jejak digital, diantaranya pencemaran nama baik, pencurian data, dibanjiri promosi daring, sulit akses pekerjaan, dan pencurian perbankan.
“Jejak digital tidak dapat benar-benar dimusnahkan seluruhnya. Yang penting, kita menyadari semua hal yang dilakukan secara daring akan terdeteksi dengan berbagai cara,” katanya.
Selanjutnya, Richard Lioe selaku moderator memandu sesi tanya jawab yang disambut hangat peserta. Dalam kesempatan tersebut, peserta dipersilahkan mengajukan pertanyaan kepada para narasumber. Sepuluh penanya beruntung berhak mendapatkan hadiah berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 dari panitia.
“Kemajuan teknologi menuntut kita secara mandiri cakap digital. Mulai melihat tutorial membuat sesuatu, mengedukasi yang baik pada anak. Pertanyaannya, bagaimana cara mengedukasi anak yang penasaran dengan gawai dan mencari tahu apa saja? Sebaiknya apa yang kita lakukan agar yang dipelajari menimbulkan dampak positif?,” tanya Rangga Rahayu kepada Zainuddin.
“Kemajuan teknologi berjalan sangat pesat, sehingga kita harus mempersiapkan diri dan berusaha semaksimal mungkin meningkatkan kompetensi serta kecakapan digital. Terkait rasa penasaran terhadap hal baru, semisal gawai, kita harus berikan pemahaman yang baik pada siapapun agar dampak buruknya bisa diminimalisir,” jawab Zainuddin.
Program Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (***)