PLUZ.ID, BULUKUMBA – Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-79 tingkat Kabupaten Bulukumba dilaksanakan di Lapangan Pemuda, Sabtu (17/8/2024).
Suasana upacara tampak megah, karena tribun Lapangan Pemuda dilatari Gedung Pinisi Bulukumba yang berdiri dengan megah yang dibalut dengan bentangan kain merah putih.
Upacara HUT RI yang dipimpin Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, berlangsung khidmat.
Upacara HUT Kemerdekaan RI ini, adalah yang ketiga kalinya dipimpin Andi Muchtar Ali Yusuf sejak dilantik menjadi Bupati Bulukumba 2021 silam.
Ratusan peserta upacara dan undangan hadir memadati Lapangan Pemuda untuk melihat detik-detik pengibaran duplikat Bendera Pusaka Merah Putih.
Ketua DPRD Bulukumba, Rijal, didaulat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Selain Wakil Bupati Bulukumba dan unsur Forkopimda, tampak hadir beberapa anggota DPRD Kabupaten Bulukumba, diantaranya Aminah Syam, Fahidin HDK, Andi Pangeran, Asri Jaya, dan Muh Akbar.
Prosesi pengibaran bendera yang dilakukan para anggota Paskibraka berjalan lancar dan baik. Ketika Paskibraka meninggalkan lapangan, mereka diberikan aplaus atau tepuk tangan dari para hadirin peserta upacara.
Yang bertindak sebagai pembawa baki atau yang menerima Bendera Merah Putih dari Bupati Bulukumba adalah Nurul Alika Putri dari SMA Negeri 1 Bulukumba.
Penggerek bendera, Muh Fakhri An Nasr dari SMA Negeri 1 Bulukumba. Pengibar Muh Svinola Sisingoditiro dari SMA Negeri 1 Bulukumba. Sementara, pembentang Fadhil Armawan dari SMA Negeri 9 Bulukumba.
Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, menilai, kemerdekaan adalah kesempatan yang terbuka lebar bagi setiap orang untuk bekerja keras dan meraih kesuksesan.
“Di masa lalu, di era penjajahan, hasil kerja keras kita hanya dinikmati penjajah. Namun, hari ini, siapa yang bekerja keras, dialah yang akan menikmati hasilnya,” ujar Andi Utta sapaan akrab bupati.
Andi Utta menekankan, kemerdekaan yang dinikmati saat ini tidaklah datang begitu saja, melainkan hasil dari perjuangan keras
para pahlawan.
Baginya, era kemerdekaan memberikan peluang yang lebih adil dibandingkan masa kolonial, dimana kesempatan untuk sukses sangat terbatas bagi pribumi.
“Semangat kerja keras yang ditunjukkan oleh para pejuang kemerdekaan harus menjadi teladan bagi generasi sekarang. Dengan bekerja keras dan meninggalkan kebiasaan malas, kita bisa meraih kesuksesan,” jelasnya.
Dengan demikian, makna kemerdekaan menurut pemimpin Bulukumba ini, tidak hanya tentang kebebasan dari penjajahan, tetapi juga tentang tanggung jawab bersama untuk terus bekerja, menjaga kesejahteraan, dan memupuk toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. (***)