search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Pj Gubernur Sulsel Dampingi Menteri Kebudayaan Resmikan Leang-leang Archaeological Park, Fadli Zon: Destinasi Kelas Dunia

doelbeckz - Pluz.id Selasa, 14 Januari 2025 15:43
PERESMIAN. Pj Gubernur Sulsel Fadjry Djufry mendampingi Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon saat meresmikan Leang-leang Archaeological Park, yang terletak di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulsel, Selasa (14/1/2025). foto: istimewa
PERESMIAN. Pj Gubernur Sulsel Fadjry Djufry mendampingi Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon saat meresmikan Leang-leang Archaeological Park, yang terletak di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulsel, Selasa (14/1/2025). foto: istimewa

PLUZ.ID, MAROS – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, memuji keindahan Leang-leang, yang terletak di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulsel.

Fadli menyebut, Leang-leang sebagai destinasi wisata kelas dunia.

Hal tersebut disampaikan Fadli saat mengunjungi Leang-leang, didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry, Selasa (14/1/2025).

Dalam kunjungannya tersebut, Fadli meresmikan Leang-leang Archaeological Park dan Pusat Informasi Leang-leang, serta Virtual Reality di Pusat Informasi.

Di tempat ini juga dilaksanakan eksperimental alat batu dan rock art. Juga dialog bersama dengan Komunitas Pelestari Kebudayaan di wilayah Kabupaten Maros dan Pangkep. Ada pula penanaman pohon endemik di Leang-leang sebagai rangkaian acara.

“Ini tidak hanya merupakan kekayaan nasional, tetapi ini kekayaan dunia. Ditemukan di wilayah Pangkep dan Maros, sekitar tujuh ratus lebih gua dengan lukisan-lukisan purba. Setiap gua ada namanya, sesuai penamaan lokal,” katanya.

“Ini salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki peradaban tertua di dunia. Harus makin banyak orang Indonesia datang ke tempat ini,” sambungnya.

Kawasan karst yang indah dengan suasana yang luar biasa, menurut Fadli, bisa menjadi destinasi budaya dan wisata. Melalui Rumah Informasi di objek wisata ini, maka akan semakin banyak publikasi hingga ke seluruh dunia. Tentunya, dengan kerjasama pemerintah provinsi dan kabupaten serta kalangan perguruan tinggi, demikian juga dengan komunitas.

“Leang-leang ini destinasi wisata kelas dunia. Kalau di Italia ada Pompei, di Yordania ada Petra. Ini jauh lebih tua,” jelasnya.

Fadli mengatakan, pemerintah akan terus melakukan pendataan dan membuka ruang bagi penelitian sebagai bagian perjalanan peradaban manusia.

“Di sini banyak yang bisa dilakukan, apakah bentuknya festival, mungkin mengundang pelukis internasional dari mancanegara. Melihat dan merespon lukisan purba yang ada di sini,” jelasnya.

Sementara, Pj Gubernur Sulsel, Fadjry Djufry, mengatakan, Leang-leang sebagai warisan sejarah bukan hanya milik Sulsel, tetapi sudah menjadi warisan dunia. Situs ini sedang diajukan oleh pemerintah untuk menjadi heritage world. Terdapat lukisan purbakala yang diperkirakan setidaknya berusia 52 ribu tahun.

“Tidak banyak taman arkeologi seperti ini,” ungkapnya.

Apalagi, wilayah tersebut berada di Kawasan Karst Maros-Pangkep yang diakui sebagai kawasan karst terluas kedua di dunia setelah kawasan karst yang ada di Guangzhou, Cina.

“Tempat ini harus dijaga kelestariannya,” pesan Fadjry.

Ia berharap, agar objek wisata ini lebih dimassifkan promosinya. Karena dibandingkan tempat bersejarah lainnya di negara lain, seperti Turkiye, Azerbaijan, dan lainnya, Leang-leang jauh lebih tua.

“Oleh karena itu, kewajiban Pemprov dan kabupaten di wilayah ini untuk memastikan Leang Leang menjadi tujuan utama wisata di Indonesia,” pungkasnya. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top