PLUZ.ID, MAKASSAR – Kerja sama teknis antara Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dengan Pemerintah Kota Kawasaki Jepang (MaKaPro) yang spesifik dalam ruang lingkup Perumda Air Minum Kota Makassar (PDAM Kota Makassar) yang fokus pada penurunan tingkat kehilangan air terus berlanjut.
Dimana tingkat kehilangan air di Perumda Air Minum Kota Makassar masih di angka 46 persen.
Untuk itu, Perumda Air Minum Kota Makassar mendapatkan hibah berupa peralatan yang mendukung penurunan tingkat kehilangan air.
Selain peralatan, tim Perumda Air Minum Kota Makassar juga mendapatkan pembekalan dari tim ahli yang ditugaskan dari Kota Kawasaki untuk mendalami ilmu yang terkait dalam hal penurunan tingkat kehilangan air.
Setelah berbagai kajian dan pertukaran kunjungan tim baik dari tim Perumda Air Minum Kota Makassar yang berkunjung ke Jepang ataupun tim ahli dari Jepang yang berkunjung ke Perumda Air Minum Kota Makassar, hari ini, Selasa (21/1/2025), MaKaPro menggelar pelatihan pertama dengan melibatkan peserta dari Perumda Air Minum se-Mamninasata (Makassar, Maros, Takalar, Gowa) masing-masing 15 orang.
Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Makassar, Beni Iskandar, dalam laporannya menyampaikan kerja sama MaKaPro ini dalam periode November 2022 hingga Oktober 2025, mengatakan, target dari proyek tersebut adalah peningkatan kemampuan dalam penanganan kebocoran di bawah tanah menuju penggunaan sumber daya air yang efektif dan tentunya ini akan berdampak pada tingkat kehilangan air yang akan turun.
“Pilot project adalah wilayah pelayanan III dengan target 10 persen penurunan NRW dan sejak April 2023 di angka 56,01 persen sampai Juli 2024 turun ke angka 46,48 persen atau sekitar 9,53 persen,” paparnya.
Sementara, Project Manager MaKaPro, Misu Yukihiko, menyampaikan, rasa terima kasih atas sambutan hangat telah menyambut tim dari Kawasaki serta seluruh pihak yang telah membantu untuk kelancaran seluruh rangkaian kegiatan dalam periode kerja sama yang berlangsung.
Misu mengatakan, masalah NRW bukan hanya karena pemanfaatan air baku dan energi yang tidak efektif, tetapi juga penurunan tekanan air serta degradasi kualitas air sehingga menjadi penyebab menurunnya pelayanan, sehingga menjadi isu yang serius.
“Oleh karena itu, melalui pelatihan ini, kami berharap dapat membagikan isi dari proyek ini kepada semua pihak yang ada di Kota Makassar maupun di Regional Mamminasata,” tuturnya.
Wali Kota Makassar yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum, Andi Irwan Bangsawan, hadir sekaligus membuka kegiatan pelatihan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada JICA (Japan International Cooperation Agency) dan Kawasaki Waterwork Bureau telah memilih Perumda Air Minum Kota Makassar untuk menjalin kerja sama selama kurang lebih dua tahun.
“Atas nama Pemerintah Kota Makassar, tentu kami menyambut baik program ini dan kami ucapkan terima kasih telah memberikan sharing ilmu tentang bagaimana menurunkan tingkat kehilangan air melalui alat pendeteksi dan pengerjaan kebocoran yang lebih efektif,” ucapnya.
“Kami sangat membuka diri, siap menerima apabila ada hal-hal strategis yang Pak Dirut (Beni Iskandar) nantinya bisa menyampaikan ke Pak Wali bagaimana persoalan tersebut dapat terselesaikan,” tambahnya.
Irwan berharap, kerja sama yang akan berakhir ini dapat diperpanjang bukan hanya tentang kebocoran maupun objek lainnya.
Turut hadir dalam kegiatan, jajaran Direksi dan Pejabat Struktural Perumda Air Minum Kota Makassar, Direktur Perumda Air Minum Kabupaten Gowa, Maros, dan Takalar, Tenaga Ahli JICA Sulawesi Selatan, Delegasi Waterwork Bureau, Delegasi Kawabiz. (***)