search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Pj Gubernur Sulbar Temui Warga Suku Bunggu, Wilayah Terpencil di Batas Provinsi

doelbeckz - Pluz.id Jumat, 14 Februari 2025 09:00
SAMBUTAN. Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, disambut dengan Tarian Adat Me'aju yang dilakukan komunitas Suku Bunggu saat kunjungan di Kawasan Adat Terpencil Dusun Kalimbamba, Desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Sulbar, Kamis (13/2/202). foto: istimewa
SAMBUTAN. Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, disambut dengan Tarian Adat Me'aju yang dilakukan komunitas Suku Bunggu saat kunjungan di Kawasan Adat Terpencil Dusun Kalimbamba, Desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Sulbar, Kamis (13/2/202). foto: istimewa

PLUZ.ID, MAMUJU – Menjelang masa akhir bertugas di Sulbar, Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, menyempatkan menemui ratusan warga Suku Bunggu di Kawasan Adat Terpencil Dusun Kalimbamba, Desa Polewali, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Sulbar, Kamis (13/2/202).

Bahtiar bersama rombongan dijemput secara Tarian Adat Me’aju yang dilakukan komunitas Suku Bunggu.

Sambil mengayun ayunkan parang ke udara dan menari, seorang tokoh adat yang dituakan atas nama Simon menjemput Bahtiar yang didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasangkayu Zain Machmud dan Kepala Kesbangpol Sulbar Herdin serta Kepala Dinas Koperindag dan UMK Sulbar Bau Akram bersama rombongan.

Sebelum naik ke rumah pendopo, tokoh adat memasangkan topi adat Siga Suku Bunggu yang terbuat dari kulit kayu.

“Saya sudah lama merencanakan ke sini. Saya sangat penasaran menemui saudara-saudara kita di sini,” ucap Bahtiar di hadapan seratusan lebih anak-anak Suku Bunggu yang duduk bersila.

Setiap saat anak-anak Suku Bunggu yang ditemani ibunya bertepuk tangan lalu disertai senyuman yang khas dari mereka.

Sementara, Simon, sang tokoh adat, bersama seorang wanita adat lainnya duduk mendampingi Bahtiar dan menyimak setiap pesan-pesan dari Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini.

Bahtiar mengatakan, sebaiknya Suku Bunggu ini, terdaftar sebagai Komunitas Adat Terpencil oleh negara, dimana melibatkan sejumlah kementerian untuk melakukan pembinaan dan relokasi kawasan.

“Pak Kadis, tolong siapkan suratnya kita kirim di kementerian nanti saya bertanda tangan,” kata Bahtiar kepada sejumlah kadis yang ikut rombongan.

Usai menyampaikan harapan-harapan dan pesannya, Bahtiar kemudian menyerahkan bantuan berupa beras yang diterima langsung Tokoh Adat Simon, dimana nantinya akan dibagikan kepada warga lainnya. Selain itu, dibagikan pula tempat tidur dan mi instan.

Suku Bunggu merupakan komunitas suku yang sebelumnya mendiami daerah pegunungan di perbatasan Sulawesi Tengah (Donggala) dengan Pasangkayu Sulawesi Barat.

Dulu hidup dengan pola hidup nomaden. Suku Bunggu aslinya adalah Suku Kaili dari Sulawesi Tengah yang dulu hidup di atas pohon. Seiring perkembangan zaman sebagian diantara mereka sudah berbaur dengan masyarakat umum dan menetap hidup sehari-hari di perkampungan.

Kedatangan Bahtiar tentu disambut haru warga Adat Bunggu.

“Terima kasih Bapak Gubernur sudah datang ke tempat kami dan menemui saya,” kata Simon.

Tokoh Adat Bunggu ini, senang sebab didatangi pejabat dan mendapat perhatian dari pemerintah pusat.

“Semoga nanti di Jakarta Bapak Gubernur sehat-sehat selalu,” tandasnya.

Sebelum meninggalkan lokasi kawasan Suku Adat Bunggu, Bahtiar menyerahkan ratusan pohon sukun kepada warga Adat Bunggu.

Mereka berjanji akan menanam di halaman rumah mereka.

“Kami akan tanam sebagai kenang-kenangan Bapak Gubernur,” pungkas Simon. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top