search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Hercules Preman Insaf, Kini Fokus Urusan Keagamaan

doelbeckz - Pluz.id Minggu, 06 April 2025 23:07
Wachyudi Muchsin-Hercules-Nasaruddin Umar. foto: istimewa
Wachyudi Muchsin-Hercules-Nasaruddin Umar. foto: istimewa

PLUZ.ID, MAKASSAR – Dunia sementara, akhirat selamanya. Kata-kata inilah yang menjadi inspirasi Hercules menjadi insaf dari ‘dunia’ premanisme yang puluhan tahun digelutinya.

Hercules dengan nama asli Rosario de Marshall ini, bahkan resmi masuk Islam setelah melalui proses mualaf pada akhir 2010 silam. Itu merupakan akhir perjalanannya berada di dunia hitam di Ibu Kota Jakarta. Terbaru Hercules baru saja menunaikan ibadan umrah.

“Hidup itu sementara, mau keras-keras, apalagi cari yang tidak halal, dunia itu lama, selamanya, makanya sekarang kita pilih yang selamanya,” ucap Hercules.

Ketua Umum Gerakan Rakyat untuk Indonesia Baru (GRIB) Jaya ini, mengakui, kini ia lebih fokus beraktivitas di jalan kebaikan.

Padahal, tidak dapat dipungkiri salah satu ikon premanisme atau gangstar di Indonesia adalah Hercules.

Tidak ada yang tidak mengenal sosok Hercules. Menguasai dunia kriminal Jakarta pada tahun 1990-an. Termasuk sebagai penguasa atau preman Tanah Abang, Jakarta.

Ia bersama kelompoknya, kerap kali terlibat aksi perkelahian jalanan di ibu kota. Termasuk terlibat perkelahian perebutan wilayah kekuasaan.

Ia juga terkenal dengan bisnis penagihan utang dan jaminan yang tidak kenal kompromi.

Sepak terjang Hercules sebagai preman membutanya kerap kali berurusan dengan hukum hingga keluar masuk jeruji, bahkan ia dikenal sangat kuat, hingga dianggap tak mempan dibunuh senjata.

Setelah terjerumus di dunia hitam bertahun-tahun lamanya, Hercules akhirnya mengumumkan bertaubat dan memutuskan untuk tidak menjadi preman lagi pada 2006.

Jalan hidup Hercules yang berubah drastis ini, mendapatkan apresiasi dari Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Assalam Tangerang, Salahuddin Ayyub Fakhruddin.

Menurutnya, hal ini bisa menjadi inspirasi bagi para preman untuk sadar atau insaf.

“Sepreman premannya kamu, tidak akan kalah preman dengan beliau (Hercules). Ia adalah preman yang sudah mencapai zona nyaman. Apa yang diperjuangkan melalui jalur preman telah dicapai. Tetapi apa sekarang, beliau sudah insaf. Hercules ini bisa jadi inspirasi para preman yang ada saat ini untuk sadar. Yang nakal-nakal, ayo silahkan berhenti,” ucap Salahuddin sambil menunjuk ke Hercules.

“Sebaik-baik orang di mata Allah SWT, adalah orang yang insaf, bertaubat, kemudian mengabdi di jalan kebaikan dan memberi manfaat bagi banyak orang,” tambahnya.

“Jangan lihat dari luar, wujudnya, tetapi isi hatinya. Niatnya, isi hatinya untuk bertaubat dan berbuat baik,” sambung Ustaz lulusan Universitas Al Azhar Kairo, Mesir ini.

Menurutnya, sosok Hercules mengingatkan pada sosok sahabat Nabi Muhammad SAW, Umar bin Khattab, yang dulunya dikenal sebagai preman sebelum akhirnya menjadi pemimpin yang adil.

“Beliau ini (Hercules) bagi saya adalah seorang inspirator yang mengingatkan kita bahwa berhentilah untuk menjadi nakal,” ujarnya.

Salahuddin mengakui, hal ini pula yang mendorong Panitia Halalbihalal Pondok Pesantren As’diyah mengundang secara khusus Hercules menghadiri acara ini yang digelar di Gedung Pondok Kampus III Pesantren As’adiyah, Macanang, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Minggu (6/4/2025).

“Iya, salah satu undangan Halalbihalal Pondok Pesantren As’diyah adalah Bapak Hercules,” ucap Alumni Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang ini, saat penjemputan Hercules bersama rombongan.

Pada kesempatan ini, Hercules menyumbang Rp50 juta untuk Pondok Pesantren As’adiyah.

Tampak Hercules memberikan sumbangan tersebut kepada Wakil Pimpinan Ponpes As’adiyah, Prof Dr Kamaluddin Abu Nawas di sela-sela Halalbihalal Pondok Pesantren As’diyah.

“Saya bersyukur hadir di tengah-tengah petinggi Pondok Pesantren As’adiyah dan petinggi pejabat provinsi serta daerah. Suatu kehormatan bagi saya atas undangan ini,” ucap Hercules.

Ia menyebut, bantuan yang diberikan tidak seberapa nilainya.

“Tidak ada tujuan lain selain tujuan keagamaan. Semoga ini menjadi berkah untuk kita semua,” tuturnya.

Hercules berharap, pesantren tersebut dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang luas bagi umat.

“Semoga pondok pesantren ini, dapat berkembang dengan baik di seluruh Indonesia,” ucapnya.

Ia juga berpesan, agar masyarakat senantiasa peduli terhadap sesama, khususnya anak yatim dan kaum duafa.

“Jika punya rezeki, jangan pernah lupakan anak-anak yatim dan kaum duafa. Walau sedikit, tetaplah berbagi,” tuturnya.

Pondok Pesantren As’Adiyah sendiri merupakan salah satu pesantren tertua di Sulsel yang telah berdiri sejak 1930 dan memiliki banyak cabang di Indonesia.

Diketahui, sejumlah pejabat, tokoh daerah dan tokoh nasional hadir dalam Halalbihalal Pondok Pesantren As’adiyah 2025 ini.

Diantaranya, Menteri Agama Republik Indonesia yang juga sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang Nasaruddin Umar, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Basnang Said, dan Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama RI Bunyamin M Yapid

Kepala Biro Kesra Setda Pemprov Sulsel Muhammad Hasim, Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulsel Ali Yafid.

Hadir pula, Bupati dan Wakil Bupati Wajo, Andi Rosman-Baso Rahmanuddin, Kepala Kementerian Agama Wajo, Muhammad Subhan, Kapolres Wajo AKBP Muhammad Rosid Ridho, dan lainnya.

Hercules sendiri didampingi istri saat tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sekitar pukul 19.00 WITA, Sabtu (5/4/2025).

Hercules yang dijemput kerabatnya, Wachyudi Muchsin, kemudian menyempatkan ngopi di Warkop Arnum, Jl Tupai, Kota Makassar.

Di sela-sela ngopi, Hercules kemudian memberikan keterangan kepada sejumlah jurnalis.

Termasuk bersantai sejenak dengan bermain domino dengan jurnalis.
Hercules bersama rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Sengkang, Kabupaten Wajo untuk menghadiri Halalbihalal Pondok Pesantren As’diyah Sengkang. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top