search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

HKB 2025, Wali Kota Makassar Minta BPBD Edukasi Masyarakat Siap Siaga Bencana Dimulai dari Lingkungan

doelbeckz - Pluz.id Minggu, 27 April 2025 16:56
HKB. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memantau pasukan pada apel memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025 di Kantor BPBD Makassar, Sabtu (26/4/2025). foto: istimewa
HKB. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memantau pasukan pada apel memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025 di Kantor BPBD Makassar, Sabtu (26/4/2025). foto: istimewa

PLUZ.ID, MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025 di Kantor BPBD Makassar, Sabtu (26/4/2025).

Momentum ini sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan bagi semua kalangan.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memberikan peringatan kepada tim BPBD agar bersinergi bersama semua unsur untuk selalu siap siaga dalam merespon segala hal di medan bencana.

“Dalam menghadapi kondisi genting, BPBD merupakan garda terdepan ketika bencana terjadi, tentu butuh sinergitas pihak lain. Baik TNI/Polri, Satpol PP, Damkar, Dinsos, dan Dinkes,” kata Appi, sapaan akrab Munafri Arifuddin.

Appi mengatakan, dengan keterlibatan aktif semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, lembaga ormas, komunitas, menjadi pengingat keselamatan adalah tanggung jawab bersama dan kesiapsiagaan adalah suatu kebutuhan.

Lewat arahanya pada HKB 2025, politisi Golkar ini, berpesan, kepada BPBD Makassar agar mengedukasi masyarakat terkait sadar akan pentingnya kesiapsiagaan bencana yang dimulai dari lingkungan keluarga.

Appi menegaskan, HKB sebagai momen strategis untuk membangun kesadaran kolektif petugas dan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.

Ia beranggapan, lebih baik mencegah, daripada sekadar mengobati.

“Dalam rangka hari kesiapsiagaan bencana ini, lebih baik mencegah daripada mengobati. Saya kira inilah pendekatan-pendekatan yang harus kita lakukan di tengah-tengah masyarakat, terkait perlindungan dan supporting dalam pelayanan segala hal,” imbuhnya.

Lebih penting lagi, tim tergabung dalam BPBD diharapkan memahami mengenai risiko apa saja yang akan terjadi, dan solusi dalam merespon risiko bencana tersebut.

Melalui gerakan serentak ini, setiap tim tanggap bencana dapat memahami prosedur evakuasi yang tepat, mengenali jalur evakuasi, serta mampu bertindak cepat saat bencana terjadi.

“Kita harapkan yang namanya kekompakan tim, persatuan, dan kesatuan tim harus menjadi hal yang utama kita ke depan,” harapnya.

“Maka kita harapakan tim BPBD ini siap siaga di lokasi yang selalu menjadi bencana bisa merespon segala informasi dan menyampaikan kepada masyarakat yang ada di sekitar kita,” lanjut mantan Bos PSM ini.

Selain itu, prosedur peringatan dini dan keadaan darurat sangat dibutuhakn sebagai informasi tanda bahaya.

Ia menuturkan, hal ini penting untuk mengenal tata cara dalam mengantisipasi keadaan darurat.

Bagi masyarakat yang hidup di wilayah rawan bencana, mitigasi bencana dibutuhkan untuk menghadapi situasi darurat.

“Ini penting, jika terjadi hal yang menimbulkan bencana, maka memberikan informasi bahwa adanya bahaya yang timbul mengancam keselamatan warga. Tentu tugas ini berkaitan dengan kemanusiaan, maka perlu hati-hati dalam menjalankan tugas,” tegasnya.

“Dalam merespon berbagai informasi masyarakat semua mendapat hak yang sama untuk dilayani, tanpa pilih kasih. Tidak membeda-bedakan siapa yang ditolong duluan,” tambah Appi, menekankan. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top