search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Wagub Sulsel Sumbangkan Gaji untuk Penanganan Stunting dan Anak Putus Sekolah

doelbeckz - Pluz.id Kamis, 01 Mei 2025 19:13
Fatmawati Rusdi. foto: istimewa
Fatmawati Rusdi. foto: istimewa

PLUZ.ID, MAKASSAR – Peringatan Hari Kartini di Sulsel tahun ini bukan sekadar seremoni.

Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, menegaskan, komitmennya untuk turut serta secara langsung dalam upaya penanganan stunting dan pendidikan anak.

Dalam acara Semarak Hari Kartini 2025 yang digelar di Baruga Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Rabu (30/4/2025), Fatmawati menyatakan, seluruh gaji bulanannya akan disumbangkan untuk program penurunan angka stunting dan menekan jumlah anak putus sekolah di Sulsel.

“Saya nyatakan hari ini, gaji saya setiap bulan saya peruntukkan untuk mengatasi penurunan angka stunting di Sulsel dan juga menekan angka putus sekolah, karena kita masih memiliki 140 ribu anak yang tidak sekolah,” tegas Fatmawati, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulsel.

Komitmen itu disampaikan di hadapan ratusan perempuan dari berbagai organisasi wanita dan Ketua TP-PKK kabupaten/kota se-Sulsel.

Fatmawati menekankan, peringatan Hari Kartini harus menjadi refleksi nyata terhadap perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan dan peran strategis perempuan.

Ia menggarisbawahi, saat ini banyak posisi penting diisi perempuan di Sulsel, termasuk dirinya sebagai Wakil Gubernur perempuan pertama, Ketua DPRD Provinsi, serta kepala dan wakil kepala daerah perempuan. Namun, keberadaan itu harus memberi dampak, bukan sekadar simbolik.

“Kita tidak ingin hanya menjadi pemanis belaka. Kita harus memberi outcome yang nyata, memberi manfaat. Posisi kita sekarang tidak akan selamanya, jadi manfaatkan untuk menebar manfaat,” ujar Wagub Sulsel.

Fatmawati mengajak seluruh ketua PKK di kabupaten/kota untuk berkolaborasi dan menyuplai data akurat terkait kondisi stunting di daerah masing-masing.

Ia menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel akan melakukan intervensi langsung selama tiga bulan ke depan di 502 lokus desa dan kelurahan yang tersebar di seluruh Sulsel.

“Mohon bantuannya, ibu-ibu semua, agar intervensi ini tepat sasaran. Mari kita saling berpegangan tangan, saling bahu-membahu. Saya yakin dan percaya kehadiran kita semua di sini dengan kolaborasi yang baik, kita dapat mencapai target penurunan stunting,” ajaknya.

Tak hanya soal stunting, Fatmawati juga menyoroti tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk di lingkungan pendidikan dan rumah ibadah. Untuk itu, ia menyatakan telah berdiskusi dengan Gubernur untuk merumuskan Peraturan Gubernur (Pergub) yang memberi sanksi tegas bagi pelaku kekerasan, terutama di sekolah.

“Jika pelakunya adalah tenaga pendidik, maka akan langsung dinonaktifkan. Tidak ada maaf untuk pelaku kekerasan terhadap anak dan perempuan,” tegasnya.

Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina, yang juga hadir dan memberi sambutan, menekankan pentingnya peran ibu sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya.

Ia mengingatkan, agar para ibu tidak asal menitipkan anak kepada sembarang orang, karena pengasuhan yang keliru bisa berdampak pada tumbuh kembang anak.

Selain itu, Ia menyayangkan masih ada beberapa daerah yang orang tuanya enggan memberikan imunisasi untuk anaknya.

Naoemi juga menyoroti rendahnya capaian imunisasi dasar lengkap di beberapa daerah. Serta mengajak seluruh PKK untuk aktif mendukung edukasi kesehatan masyarakat. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top