PLUZ.ID, MAKASSAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan kabar baik bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang selama ini berjualan di kawasan Anjungan Pantai Losari.
Meski area ikonik tersebut, ditata ulang dan dilakukan penertiban, Pemkot Makassar memastikan para pedagang tetap mendapatkan ruang usaha yang layak dan nyaman.
Dalam rapat koordinasi bersama kelompok pedagang Pantai Losari yang digelar di Balai Kota Makassar, Jumat (12/9/2025).
Appi, sapaan akrab Munafri Arifuddin, yang didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar Andi Zulkifly Nanda dan sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait memiliki leading sektor.
Hasil kesimpulan pertemuan Pemkot Makassar dan pedagang Losari, bahwa relokasi pedagang tidak dimaksudkan untuk mematikan aktivitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), melainkan untuk menghadirkan kawasan wisata yang lebih tertib sekaligus memberi ruang yang lebih sehat bagi aktivitas pedagang.
Sebagai langkah konkret, Pemkot Makassar telah menyiapkan beberapa lokasi alternatif yang bisa menampung para pedagang.
Sebanyak 70 pedagang dari kawasan Losari akan direlokasi ke area Car Free Day (CFD) Boulevard Panakkukang. Kawasan ini bahkan sudah diperluas hingga ke depan Hotel Myko, sehingga pedagang dapat tetap beraktivitas dengan aman.
Selain itu, pemerintah juga tengah berkoordinasi dengan PT GMTD Tbk untuk membuka area khusus bagi PKL di sekitar kawasan Center Point of Indonesia (CPI) atau Jl Metro Tanjung Bunga.
Tak berhenti di situ, lokasi tambahan juga dipersiapkan di CFD Jl Dr J Leimena yang menghubungkan Jl Perintis Kemerdekaan dengan Manggala, meski masih menunggu persetujuan dari pihak balai.
Sementara, titik lain yang menjadi kesepakatan adalah taman segitiga Patung Gajah di depan Warkop Turatea, yang juga bisa dimanfaatkan pedagang dari Losari.
Melalui skema relokasi ini, Pemkot Makassar berharap aktivitas perdagangan para pelaku UMKM tetap berjalan, sekaligus mendukung terciptanya kawasan Pantai Losari yang lebih tertata, steril, dan nyaman sebagai ikon kota.
Wali Kota Munafri menegaskan, Pemkot Makassar menjamin tetap memberikan ruang kepada para pelaku UMKM dan pedagang untuk memenuhi kebutuhan keseharian mereka, meskipun saat ini sedang berlangsung proses penataan di sejumlah titik kota.
Ia menegaskan, kawasan Losari tidak bisa lokasi berjualan, karena sementara penataan.
Appi menuturkan, Pemkot Makassar menyiapkan solusi bagi pedagang losari.
Dimana, alternatif lokasi baru. Misalnya, memperluas area Car Free Day (CFD) Panakkukang hingga ke arah mal, sehingga bisa menampung lebih banyak pedagang UMKM.
“Saya harap lapak-lapak di sana bisa dipakai setiap minggu, sehingga Anjungan Losari bisa benar-benar difungsikan sebagai ruang interaksi, bukan tempat berdagang. Sehingga kami siapakan lokasi dipindahkan ke CFD Boulevard,” ungkapnya.
Appi menyampaikan, Pemkot Makassar sedang mengajukan izin penggunaan kawasan Laimena, tepatnya di Jl Perintis Kemerdekaan hingga Antang. Jika disetujui, area ini akan dibuka sampai pukul 10.00 WITA.
“Dengan titik-titik ini, kita bisa distribusikan aktivitas warga berjualan, baik yang ingin berolahraga, berinteraksi, maupun berjualan, sesuai dengan tempat yang telah ditata,” jelasnya.
Di akhir pernyataannya, Appi menekankan pentingnya kebersamaan dalam proses ini. Pihak Pemkot Makassar berdiskusi dengan pihak lain, untuk mencari jalan keluar.
“Proses penataan ini untuk kebaikan bersama, agar ruang interaksi warga dan aktivitas ekonomi UMKM tetap berjalan dengan tertib dan aman,” tuturnya.
Menurutnya, waktu menjadi kunci dalam penataan tersebut. Ia menekankan, setelah seluruh proses berjalan lebih longgar, para pedagang akan mendapatkan lokasi usaha yang lebih baik dan representatif.
Appi menjelaskan, kawasan Anjungan Losari saat ini sudah tidak bisa lagi dipakai secara permanen untuk dagangan. Nantinya, setelah penataan kawasan Lapangan Karebosi rampung, pusat interaksi masyarakat akan kembali pindah ke sana.
“Lokasi lain nanti, semua orang akan beraktivitas di Karebosi, karena di situ ruang untuk berjalan kaki dan berinteraksi akan lebih terbuka,” jelasnya.
Ia menambahkan, penataan dilakukan bukan untuk membatasi, tetapi justru memberi rasa aman dan kenyamanan. Kalau ditata, pedagang bisa berjualan di tempat yang aman.
“Karena itu, biarkan kita menata sambil membersihkan kawasan Anjungan losari, lalu pedagang kita carikan tempat yang lebih baik, sama seperti pedagang lainnya,” ujar Appi.
Ia juga menggarisbawahi Pemkot Makassar tidak tinggal diam dalam mencarikan solusi. Appi membantu komunikasi dengan beberapa lokasi alternatif.
“Bukan berarti pemerintah tidak berusaha, justru kami ingin mencari tempat yang benar-benar representatif. Proses ini harus dijalankan secara baik, tanpa pemaksaan, melainkan penataan,” katanya.
Beberapa waktu lalu, Appi telah berkoordinasi dengan Camat Mariso dan Camat Panakkukang untuk menyiapkan langkah-langkah penataan.
Ia menyebut, ke depan, aktivitas perdagangan akan ke lokasi yang sudah ditentukan. (***)