PLUZ.ID, BULUKUMBA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba melalui Dinas Sosial (Dinsos) melakukan penempelan label di rumah penerima bantuan dengan cara disemprot.
Rumah penerima bantuan yang disemprot tersebut tertulis:
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
DINAS SOSIAL
KELUARGA MISKIN PENERIMA BANSOS
PKH-BPNT-BPJS/KIS
Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kabupaten Bulukumba, Irwan, menjelaskan, untuk 2022 ini pelabelan rumah penerima bantuan ditargetkan 9.114 Kepala Keluarga (KK). Targetnya, adalah keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan BPJS Kesehatan PBI (Penerima Bantuan Iuran).
Jumlah penerima bantuan tersebut masing-masing tersebar di Kecamatan Ujungloe, Bontobahari, Herlang, Kajang, Bontotiro, dan Kecamatan Bulukumpa.
“Tahun ini ada enam kecamatan karena tahun sebelumnya kita sudah lakukan pelabelan di empat kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Ujungbulu, Gantarang, Kindang, dan Kecamatan Rilau Ale,” jelas Irwan, Senin (18/7/2022).
Dengan adanya pelabelan yang dilakukan petugas Dinas Sosial di lapangan diharapkan, kata Irwan, bantuan tersebut betul-betul bisa tepat sasaran.
“Dari pelabelan ini bisa menjadi sanksi sosial agar masyarakat bisa menyadari sendiri kalau mereka sudah tidak layak lagi menjadi penerima (tidak mau disemprot rumahnya), akan secara sukarela mengundurkan diri,” harapnya.
Salah seorang Fasilitator Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) Bulukumba, Haerul Ashar, mengaku, pihaknya telah melakukan pelabelan di Desa Manjalling, Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba.
“Iya, kami saat ini melakukan pelabelan di sejumlah rumah penerima manfaat khususnya di Desa Manjalling,” singkatnya.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Bulukumba, Rijal, mengaku, sangat mensupport program pelabelan yang dilakukan Dinas Sosial.
Alasannya, kata dia, dengan adanya pelabelan tersebut tentu betul-betul bantuan yang disalurkan pemerintah bisa tepat sasaran.
“Kami support itu, karena para penerima manfaat betul-betul bisa diketahui. Jadi, tidak mungkin lagi terjadi bantuan yang tidak tepat sasaran,” singkatnya. (***)