PLUZ.ID, MAKASSAR – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra, menerima secara langsung peti yang berisi duplikat bendera pusaka Merah Putih dan salinan teks proklamasi.
Peti duplikat bendera dan salinan teks proklamasi ini, diserahkan langsung dua orang purna Paskibraka 2023, Audina Maydayanti Bahar pengiriman dari SMA Negeri 8 Makassar dan Kayla Aura Afriza dari SMA Negeri 22 Makassar.
Penerimaan ini berlangsung sebelum prosesi pengibaran sang merah putih dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-79 di Anjungan City of Makassar, Kota Makassar, Sabtu (17/8/2024).
“Alhamdulillah, ini sebuah kehormatan. Duplikat bendera pusaka Merah Putih telah kami terima secara resmi untuk dikibarkan hari ini pada upacara 17 Agustus. Bendera Merah Putih ini, melambangkan pengorbanan panjang para pejuang yang telah merebut kemerdekaan Indonesia,” ucap Firman Pagarra.
Ia mengatakan, sebelumnya duplikat bendera pusaka ini, diserahkan langsung Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi dan diterima Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Andi Bukti Djufri mewakili Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Balai Samudera, Jakarta Utara, 7 Agustus 2024 lalu.
Penyerahan dan penerimaan duplikat bendera pusaka, merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2022, tentang Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, yang menyatakan, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI) bertugas membuat dan mendistribusikan duplikat bendera pusaka kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri serta lembaga lainnya.
Duplikat bendera tersebut, sebagaimana diatur Pasal 48 Peraturan BPIP Nomor 3 Tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksana PP Nomor 51 Tahun 2022 tentang Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, digunakan selama sepuluh tahun.
Apabila, sebelum waktu sepuluh tahun bendera pusaka rusak atau tidak layak dikibarkan, pemerintah daerah dapat mengajukan permohonan penggantian duplikat bendera pusaka secara tertulis kepada BPIP.
“Kita berkomitmen untuk menjaga sebaik-baiknya duplikat bendera pusaka ini karena ini lambang kehormatan bangsa,” ungkapnya.
Diketahui, bendera negara sang saka Merah Putih ini, berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 dari panjang serta bagian atas bewarna merah dan bawah bewarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama.
Bendera ini juga bahkan dibuat dari kain yang warnanya tidak luntur.
“Lewat pengibaran duplikat bendera pusaka Merah Putih ini, kita ikut menjaga kedaulatan negara,” jelasnya. (***)