search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Elektabilitas Seto-Rezki Melonjak, Pengamat: Efek Dukungan Prabowo

Pilwalkot Makassar 2024
doelbeckz - Pluz.id Kamis, 21 November 2024 18:04
SOSIALISASI. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati), menggelar sosialisasi tahapan Pilwalkot Makassar. foto: istimewa
SOSIALISASI. Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati), menggelar sosialisasi tahapan Pilwalkot Makassar. foto: istimewa

PLUZ.ID, MAKASSAR – Elektabilitas pasangan Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati) dalam Pemilihan Wali Kota Makassar terus meningkat tajam.

Survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan elektabilitas Sehati mencapai 29,5 persen, mendekati pasangan unggulan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Mulia) yang berada di angka 34,6 persen.

Direktur Lembaga Riset Public Policy Network (Polinet), Rizal Pauzi, mengatakan, lonjakan elektabilitas Sehati tidak lepas dari kerja politik masif dan dukungan beragam, termasuk pengaruh signifikan Ketua Umum Gerindra yang kini menjabat Presiden RI, Prabowo Subianto.

“Kampanye akbar Sehati yang didukung penuh jaringan Partai Gerindra, termasuk pesan langsung dari Prabowo melalui Azikin Solthan, memberikan dorongan besar. Pesan ini jelas menggerakkan simpul-simpul politik Gerindra untuk all out mendukung Sehati di Makassar,” ujarnya.

Selain itu, Rizal menyoroti peran relawan lokal, seperti jaringan dari Jeneponto dan Irwan Adnan, yang sebelumnya juga sempat menjadi kandidat potensial.

“Efektivitas jaringan ini, ditambah dukungan tokoh lokal, menjadi kekuatan utama Sehati dalam memobilisasi simpul-simpul politik di akar rumput,” jelasnya.

Rizal menilai, logistik yang kuat dan strategi konsolidasi yang efektif turut mendorong peningkatan elektabilitas Sehati. Dalam enam hari terakhir saja, elektabilitas Sehati meningkat hingga 8,5 persen.

“Lonjakan ini menunjukkan adanya strategi yang tidak hanya bergerak di akar rumput tetapi juga melibatkan simpul-simpul elit seperti tokoh masyarakat, ormas, dan komunitas lintas profesi. Mereka berhasil mengoptimalkan jaringan lokal, termasuk paguyuban dan birokrasi,” jelasnya.

Survei ini juga mencatat pasangan Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi (INIMI) berada di posisi ketiga dengan 20,4 persen, sementara Muhammad Amri Arsyid-Abd Rahman Bando (Aman) mencatatkan 1,9 persen.

Dengan waktu kurang dari seminggu menuju pencoblosan pada 27 November, Rizal menyebut persaingan masih sangat dinamis.

“Jika konsolidasi Sehati terus berjalan masif, posisi Mulia bisa terancam. Selisih kurang dari 10 persen ini menunjukkan pertarungan masih terbuka lebar,” tegasnya.

Rizal juga menyinggung pentingnya pengelolaan logistik, terutama untuk saksi dan operasional di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

“Di Makassar, jumlah TPS yang besar membuat distribusi logistik menjadi kunci utama. Jika tidak terorganisir dengan baik, ini bisa memengaruhi elektabilitas kandidat,” katanya.

Ia pun menyebut, faktor propaganda pada hari-hari terakhir akan sangat memengaruhi keputusan pemilih.

“Pemilih di Makassar cenderung memilih kandidat yang diyakini memiliki logistik kuat dan peluang kemenangan tinggi,” katanya.

Terpisah, pengamat politik Universitas Hasanuddin, Ali Armunanto, menjelaskan, lonjakan elektabilitas Sehati dipengaruhi beberapa faktor.

Salah satunya adalah dukungan kuat dari partai pengusung, yaitu Gerindra, Nasdem, PAN, dan PSI.

“Peran Nasdem melalui figur Rezki Mulfiati Lutfi sangat signifikan, didukung oleh kehadiran Cicu (Andi Rachmatika Dewi) yang mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat,” ucapnya.

Ali juga menyoroti perbedaan pendekatan Gerindra di Pilwalkot Makassar dibanding Pilgub Sulsel.

“Gerindra tampak lebih fokus memenangkan Seto-Rezki di Pilwalkot Makassar dibandingkan pasangan Andalan Hati di Pilgub Sulsel. Ini strategi yang cukup menarik,” tambahnya.

Faktor lain adalah keberadaan politisi kawakan dalam tim Sehati.

Menurutnya, tokoh seperti Mustagfir Sabri (Moses) dan Maqbul Halim, yang memahami peta politik Makassar, memberikan kontribusi besar dalam memetakan kebutuhan dan strategi pemenangan pasangan ini.

“Sumber daya dan perangkat tim Sehati juga berbanding lurus, memungkinkan kerja-kerja politik yang efektif hingga ke akar rumput,” jelasnya.

Kerja tim darat dan udara Sehati dinilai berhasil menyasar target secara tepat.

Ali bahkan menyebut, elektabilitas Seto, yang awalnya rendah, kini melonjak drastis hanya dalam beberapa bulan.

“Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Sehati mampu menyalip pasangan Mulia dalam waktu dekat,” terang Ali. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top