search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

IAKAN Berpotensi Kalah di Pilkada Serentak 2024, Pengamat Nilai Ilham Azikin Gagal Lanjutkan Kejayaan Bantaeng

Pilkada Bantaeng 2024
doelbeckz - Pluz.id Kamis, 21 November 2024 13:00
Ilustrasi. foto: istimewa
Ilustrasi. foto: istimewa

PLUZ.ID, BANTAENG – Direktur Politik Profetik Institute, Asratillah, menanggapi hasil survei elektabilitas Script Survei Indonesia (SSI) Pasangan Calon (Paslon) di Pilkada Bantaeng 2024.

Hasilnya, paslon nomor urut 1, M Fathul Fauzy Nurdin-Sahabuddin (Uji-Sah) unggul jauh dengan perolehan (55.37 persen).

Sementara, kembaga survei yang terdaftar dan diakui KPU RI ini, menempatkan, Ilham Syah Azikin-Nurkanita Maruddin Kahfi (IAKAN) meraih (40.24 persen).

Kemudian yang belum menentukan Pilihan (4,39 persen). Periode survei 2-9 November 2024.

Asratillah mengatakan, survei tersebut secara tidak langsung memperlihatkan incumbent gagal melanjutkan warisan kejayaan Bantaeng yang telah dibangun Nurdin Abdullah (NA).

“Saya sering katakan bagaimana pun, bagi masyarakat sudah melekat, jika Bantaeng berubah, karena Pak NA. Bupati selanjutnya hanya meneruskan saja. Dan, posisi sekarang Uji Nurdin yang dianggap paling bisa meneruskan warisan pembangunan Prof NA,” ungkap Asratillah.

Asra menjelaskan, petahana rentan untuk dilakahkan jika skemannya head to head. Apalagi, penantang petahana, merupakan sosok yang basis sosial dan politiknya sangat mempuni.

“Ayah Uji, Pak Prof merupakan Bupati Bantaeng yang berhasil, ibunya juga seorang politisi, Ketua Golkar Bantaeng. Selanjutnya, sosok Uji yang secara sosialiasi dan komunikasi berhasil menangkap atensi publik dari masyarakat,” bebernya.

Ia menjelaskan, penyebab utama survei Ilham Azikin rendah, karena tidak berhasil melanjutkan kejayaan Bantaeng yang telah ditinggalkan Nurdin Abdullah.

“Bisa jadi masyarakat kecewa. Ada janji-janji politik incumbent yang tidak berhasil dieksekusi,” ungkapnya.

Asra menilai, melihat hasil terbaru survei, dan siah waktu, kemenangan Uji-Sah Sulit untuk dibendung.

“Trend incumbent menurun dalam waktu singkat sudah sulit untuk direm. Sementara, Uji konsisten trendnya naik,” ungkapnya.

“Survei Uji stagnan saja, dengan 4 persen yang belum menentukan, peluang Uji tetap besar sekali memenangkan pemilihan disana,” jelasnya. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top