search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Pj Gubernur Sulbar Resmikan Monitoring Stunting Berbasis Teknologi Digital

doelbeckz - Pluz.id Jumat, 13 Desember 2024 16:36
Bahtiar Baharuddin. foto: istimewa
Bahtiar Baharuddin. foto: istimewa

PLUZ.ID, MAMUJU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Sulbar melaunching aplikasi Ikhtiar Menzerokan Stunting (Inzting) dan Digitalisasi Pemberdayaan Perempuan di Ballroom Grand Maleo Hotel & Convention Mamuju, Kamis (12/12/2024).

Aplikasi stunting ini, sama dengan aplikasi yang diterapkan Penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, saat bertugas di Sulsel.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Sulbar, Amir Bando, mengatakan, seminar sudah dilaksanakan dengan menghadirkan narasumber kompeten.

“Kita hadirkan narasumber dari luar dimana pesertanya sebanyak 200 orang dari berbagai instansi,” kata Amir.

Ia menambahkan, dihadirkan komunitas perempuan dan perwakilan setiap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) se-Sulbar.

“Semoga ini menjadi bagian peningkatan pada pelayanan masyarakat terutama penanganan stunting,” jelasnya.

Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, mengungkapkan, ini langkah bagus dalam inovasi dalam penangan stunting di Sulbar.

“Saya terima kasih dari tim pemprov yang telah melaksanakan arahan saya, dimana membangun sebuah aplikasi,” ucap Bahtiar.

Aplikasi Inzting ini, sudah dilakukan dulu di Sulsel dan berhasil, karena memiliki data informasi dari remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan balita di bawah dua tahun.

“Jadi lengkap, sehingga penanganan stunting lebih baik karena datanya ada dipegang,” ungkapnya.

Apalagi, data ini alat utama untuk perbaikan menejmen penanganan stunting, dari sisi perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi pengendaliaannya.

“Data ini kata kunci, kalau datanya sudah benar dari awal inshaAllah stunting bisa diatasi. Kenapa harus ada aplikasi, karena pendekatannta mutli sektor, multi aktor, ruang lingkup besar dan dinamikanya luar biasa,” bebernya.

Selain itu, ini bagian cara perbaikan tata kelola birokrasi dan mengurangi praktik-praktik tidak diinginkan.

“Jadi kalau ada masalah interennya diselesaikan dan ada masalah luarnya kita selesaikan. Target kita dengan ada datanya dengan mudah mengontrol mengurangi stunting,” ujarnya.

Lanjutnya, secara nasional ditarget 14 persen nasional, maka Sulbar akan terus berupaya agar bisa zero stunting.

“Kalau masalah daerah masih ada stunting, maka tandanya kita masih daerah terbelakang. Karena negara yang maju itu tidak ada lagi stunting, banyak faktor harus dipikirkan. Makanya kita berikhtiar zero stunting,” tegasnya. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top