search
  • facebook
  • twitter
  • instagram

Andi Utta: Ketahanan Pangan Solusi Pengendalian Inflasi

doelbeckz - Pluz.id Rabu, 13 September 2023 10:00
Andi Muchtar Ali Yusuf (kanan). foto: istimewa
Andi Muchtar Ali Yusuf (kanan). foto: istimewa

PLUZ.ID, MAKASSAR – Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, bersama kepala daerah se-Sulsel menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (11/9/2023).

Rapat yang dipimpin langsung Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin ini, juga dilaksanakan secara daring untuk mengikuti rapat koordinasi secara nasional inflasi yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian.

Mendagri dalam arahannya menyebut, secara umum inflasi secara nasional cukup terkendali. Pada Agustus 2023, tercatat inflasi 3,27 persen.

“Inflasi bisa kita imbangi dengan gerakan pangan, memperkuat cadangan stok beras pemerintah. Kita bisa lakukan intervensi, agar kenaikan harga beras tidak membebani masyarakat,” katanya.

Tito Karnavian juga meminta agar kepala daerah bersama Tim Penggerak PKK melakukan kampanye Setop Boros Pangan, secara massif. Apalagi, Indonesia merupakan negara kedua di dunia yang boros pangan.

Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengatakan, pengendalian inflasi di Sulsel merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari kinerja seluruh kepala daerah, jajaran Forkopimda, dan semua stakeholder lainnya.

Ia memaparkan, selama triwulan dua tahun 2023, perekonomian Sulsel mampu menciptakan nilai tambah sebesar Rp165,05 triliun. Tercatat inflasi Sulsel pada Bulan Agustus 2023 sebesar 3,53 persen, sementara inflasi nasional 3,27 persen.

“Deflasi tertinggi di Kota Palopo -0,23 persen, dan deflasi terendah di Kabupaten Bulukumba -0,04 persen,” ungkap Bahtiar.

Ia mengimbau, para kepala daerah agar turun langsung ke pasar mengecek perkembangan harga-harga kebutuhan pokok, dan serius melakukan penanganan inflasi. Juga meminta agar mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan mereka menanam komoditi pemicu inflasi, seperti cabai rawit.

Dalam pertemuan tersebut, Bahtiar mengungkapkan ada lima hal yang perlu dilakukan pemerintah daerah untuk penanganan inflasi. Antara lain, memperbanyak kegiatan pasar murah, mengoptimalkan belanja APBD, mitigasi stabilisasi pasokan dan harga pangan di wilayah masing-masing, mulai melakukan gerakan pangan murah, dan penguatan cadangan pangan pemerintah daerah.

Sementara, Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, menyampaikan, apa yang menjadi program prioritas dari Penjabat Gubernur juga merupakan agenda dari Pemerintah Kabupaten Bulukumba.

Misalnya, untuk memperkuat ketahanan pangan, Andi Utta sapaan akrab bupati, mengaku, sejak awal pemerintahannya sudah mendorong ketahanan pangan. Menurutnya memperkuat ketahanan pangan itu menjadi salah satu solusi pengendalian inflasi.

“Mulai dari program pembagian bibit unggul sampai pada pemanfaatan pekarangan dan lahan kosong untuk tanaman produktif,” ungkapnya.

Andi Utta optimistis, dengan memperkuat ketahanan pangan, maka daerah berjuluk Butta Panrita Lopi ini, akan bertahan pada situasi krisis, oleh karena masyarakat Bulukumba secara mandiri menyiapkan bahan pangannya. (***)

Artikel Terkait



Berita Terkini Lainnya


To top